Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lapak PKL Depan Perumahan Duta Indah Bakal Dibongkar, Ini Kata Pedagang

| 28 Oktober WIB |

Achmadi Sukowati (kiri, pedagang dan ketua RT). Safridayanti (kanan, pedagang)

LUGAS | Kota Bekasi - Pembongkaran bangunan lapak pedagang yang berada di pinggir kali depan gerbang masuk perumahan Duta Indah Jatimakmur kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi belum dilaksanakan tapi sudah menuai protes keras para pedagang. Hal itu terjadi lantaran para pedagang menggantungkan nasibnya selama bertahun-tahun lewat berdagang di lokasi yang berada di wilayah RW20 kelurahan Jatimakamur Pondokgede itu. Achmadi Sukowati, tokoh masyarakat yang sekaligus Ketua Pedagang Kaki Lima depan gerbang perumahan Duta Indah mengungkapkan keresahannya kepad LUGAS, Kamis (28/10/2021).

"Berawal dari surat edaran ketua RW015 Nomor 028/SE-RW.015/lX/2021, tentang larangan berjualan. Surat itu juga tidak diketahui lurah dan camat waktu itu. Baru kemudian ada surat edaran yang diterbitkan camat. Dari surat edaran itu tentunya membuat kami resah, dan apabila dilakukan pembongkaran, 75 pedagang binaan UMKM terancam hidupnya dikarenakan lapak dagangan mereka akan dibongkar,  sedangkan mereka sudah 15  tahun bahkan 17 tahun berjualan," ungkap Achmadi Sukowati.

"Para pedagang ada di lokasi RW20  tapi yang ribut minta dibongkar RW15," ucapnya heran.

Menurut kabar yang beredar lapak dagangan akan dibongkar dan dijadikan taman. Keberadaan pedagang juga dianggap sebagai penyumbang banjir.

"Ini jelas tidak adil, kami yang selama ini menempati bertahun-tahun mau dibongkar begitu saja. Ini seperti air susu dibalas air tuba. Orang tua saya sudah memberikan tanahnya untuk jalan masuk ke perumahan Duta Indah. Awalnya tanah itu milik orang tua dan bersurat girik serta letter C yang terdaftar sebelum menjadi jalan perumahan tersebut. Tanah tersebut kami masih bayar SPPT dan PBBnya, yang berada di depan gerbang Duta Indah maupun yang ditempati pedagang kaki lima. Alasan menjadi penyebab banjir jelas tidak masuk akal, dari Sabang sampai Merauke namanya banjir dimusim hujan itu nasional," ujar Achmadi Sukowati kesal.

Tak hanya Achmadi, pedagang lain, Safridayanti yang menjual Nasi Padang mengungkapkan keresahannya jika sampai dibongkar. Ia pun menyampaikan harapannya.

"Kalau sampai terjadi pembongkaran bagaimana saya cari makan,  kita sudah lama disini. Kalau digusur harus cari lagi dan kembali ke nol lagi," Safridayanti.

"Mewakili pedagang yang lain saya mohon jangan dibongkar. Apalagi dimasa pandemi pendapatan kami mengalami penurunan," pintanya.

Safridayanti juga mengungkapkan bahwa sebelumnya pernah dibongkar satu kali, "terus kita datang lagi pakai tenda, akhirnya kita bangun seperti ini. Ya sekarang kaget aja tiba-tiba ada berita mau dibongkar lagi."

Dengan pertimbangan dimasa pandemi yang menyusahkan rakyat karena pendapatan mengalami penurunan drastis, Achmadi Sukowati yang merupakan ketua RT berharap pada pemerintah untuk tidak membongkar tempat para pedagang.

"Kami mewakili para pedagang kaki lima meminta kepada aparat kecamatan Pondokgede dan pemerintah Kota Bekasi untuk tidak membongkar tempat usaha mereka yang sudah berjalan kurang lebih 17an tahun, apalagi ini masa pandemi covid. Dimana semua kena dampaknya termasuk para pedagang kaki lima. Saya yakin pemeritah kota bekasi akan mendengar suara kami. Kalaupun tetap terjadi penggusuran tentunya kami akan mempertahankan tanah kami, tanah tempat kami mencari nafkah keluarga," ujar Achmadi mengungkapkan harapan sekaligus menegaskan sikapnya untuk tetap bertahan.

Pemandangan Perumahan Duta Indah saat musim penghujan dan lingkungan sekitarnya.(kolase)



Laporan Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update