Catatan Wisata Tokobagus.com Bersama Keluarga Wartawan ke Bali

LUGAS - Pariwisata | Bali - Liburan tahun baru Islam (1 Muharram 1434 Hijriah) yang dilanjutkan cuti bersama mulai Kamis pekan ini hingga Minggu (18/11/2012) dimanfaatkan masyarakat untuk wisata bersama keluarga. Salah satu tujuan favorit menikmati liburan bersama keluarga adalah pulau Bali.

Hal itu nampak ketika Wartawan LUGAS mengikuti Media Gathering berupa Liburan Bersama yang diselenggarakan oleh situs jual beli online terbesar, tokobagus.com, tak hanya wisatawan domestik saja yang membanjiri, namun juga wisatawan mancanegara yang begitu menikmati eksotika keindahan Pulau Dewata.

"Kami senang bisa mengajak keluarga para wartawan bersama-sama berlibur,  kita ingin juga bisa lebih dekat dengan keluarga para wartawan," ujar  Ichwan Sitorus, PR Manager Tokobagus.com, Sabtu (17/11/2012)

Diantara eksotika Pulau Dewata yang menjadi tujuan utama para wisatawan antara lain kawasan objek wisata air Tanjung Benoa, yang berlokasi berdekatan dengan kawasan wisata Nusa Dua. Di lokasi yang hanya sekitar 20 menit dari bandara Ngurah Rai ini, wisatawan dapat menikmati ketenangan alam bahari namun lengkap dengan berbagai macam olah raga air yang bisa dinikmati seperti jetski, parasailing, banana boat, scuba diving, snorkeling, Glassbottom dan kunjungan ke Turtle Island (pulau penyu) dan Flying Fish.

Berbagai fasilitas wisata air watersport Tanjung Benoa juga dirancang untuk anak-anak hingga dewasa, sehingga pengunjung benar-benar dapat menikmati wisata keluarga karena aktifitas dapat dilakukan bersama-sama. Salah satu wisatawan ialah Dwi Puantoro, pekerja media di salah satu Stasiun TV Swasta ini merasa nyaman menikmati liburannya di Tanjung Benoa meskipun bersama seorang putrinya yang baru berusia empat tahun.

"Anak saya masih berusia 4tahun, tapi Alhamdulillah naik Banana Boat bisa diajak, walaupun awalnya kwatir," ujar Dwi Puantoro, yang akrab disapa Aan, sabtu (17/11/2012).

Usai dari Tanjung Benoa, rombongan keluarga wartawan bersama tokobagus.com melanjutkan berkunjung ke Tanah Lot, sebuah objek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam saat matahari terbenam.

Pura laut tempat pemujaan kepada Dewa penjaga laut yang terletak sekitar 300 meter dari bibir pantai, menjadi ciri khas Tanah Lot dan menawarkan pesona alam luar biasa bagi para penggila fotografi, terutama saat matahari mulai terbenam.

Pura Tanah Lot menurut catatan sejarahnya didirikan pada abad ke-15 oleh Pedanda (pendeta) Hindu bernama Bawu Rawuh, atau Danghyang Nirartha yang berasal dari Kerajaan Majapahit.

Selama liburan tahun baru hijriyah ini, jumlah pengunjung mengalami pengingkatan sekitar sepuluh persen di tempat ini, dibandingkan kunjungan pada hari-hari biasa. Bila rata-rata per hari jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 500 orang, sedangkan untuk wisatawan domestik rata-rata sebanyak 300-400 orang.

Setiap hari, ribuan wisatawan juga memadati kawasan wisata ini dari pagi hingga petang hari. "Ini sejak pagi ramai terus, bahkan terus meningkat menjelang matahari terbenam, kurang lebih jam 4 - 5 sore biasanya penuh, tapi setelah matahari terbenam langsung pada pergi lagi," ungkap Nyoman, salah satu penjaga pintu masuk Pura Tanah Lot.

Bali dengan segala keindahannya menjadi kawasan wisata yang selalu menarik sepanjang tahun. Di kala musim hujan, wisatawan dapat memilih kunungan ke museum dan pusat kesenian. Namun, jika Anda mengincar pantai atau wisata bahari dan gunung, maka berkunjung pada musim kemarau atau bulan minim hujan dapat membuat Anda dapat lebih menikmati wisata Anda.

Hal lain yang harus diperhatikan jika merencanakan wisata keluarga, adalah musim padat kunjungan atau high season maupun peak season. Di masa-masa ini, harga-harga akan naik, terutama untuk tiket pesawat, rental mobil, dan akomodasi. Kenaikan harga bisa mencapai 25 persen.

Musim padat kunjungan ini biasanya terjadi di bulan Juni-Agustus dan November-Januari. Tak hanya harga yang naik, namun juga kondisi jalanan yang lebih macet dan obyek wisata yang lebih ramai. Terlebih jika anda di daerah pusat hiburan malam seperti Legian pada malam hari, disarankan jalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua.(adp/mhr)

Tidak ada komentar