Okke Hatta Rajasa (tengah) saat jumpa pers usai membuka pameran produk unggulan IWAPI di Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (20/11/2012) petang. |
LUGAS | PALEMBANG - “Perempuan memiliki kemampuan untuk berusaha, mandiri,dan menggali
kemampuan diri sendiri untuk meningkatkan perekonomian bangsa,” ujar
Ketua Dekranas Okke Hatta Rajasa dalam sambutan membuka acara Pameran
Produk Unggulan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Se-Indonesia
dalam rangka Rakernas Iwapi XXIII di Palembang, yang berlangsung tanggal
20-23 Nopember 2012.
Istri Menko Perekonomian RI ini juga mengungkapkan bahwa,industri rumah tangga yang banyak dijalankan perempuan Indonesia saat ini merupakan suatu kegiatan positif yang mampu menyejahterakan kehidupan bangsa, terutama keluarga. “Karena itu, industri rumahan jangan dianggap sepele karena bisa menghasilkan produk- produk yang berkualitas tinggi, bahkan mampu bersaing dengan produk impor,” ujar Okke.
Melihat eksistensi dan peran Iwapi saat ini, menurut Okke, hal itu merupakan salah satu bentuk perhatian wanita Indonesia bagi kemajuan bangsa, khususnya dalam bidang perekonomian.
“Kegiatan ini (pameran produk unggulan Iwapi, red) juga untuk menciptakan pasar dan sebagai ajang transaksi menawarkan produk. Sebab, event ini mampu mendatangkan orang banyak dan mampu meningkatkan promosi suatu produk,” kata Okke.
Okke menuturkan, dengan adanya industri kreatif berbasis budaya yang banyak dijembatani Iwapi saat ini, dipastikan mampu mengembangkan ide dan inovasi para pengusaha perempuan. “Industri kreatif berbasis budaya tidak akan berhenti berkembang. Jadi, jangan takut dengan produk asing, terutama produk China. Namun,kita juga harus memerhatikan kualitas agar mampu bersaing,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Iwapi Ir. Dyah Anita Prihapsari, MBA menyampaikan bahwa saat ini jumlah anggota Iwapi di seluruh Indonesia telah mencapai 20.000 lebih dan dipastikan jumlah ini akan terus bertambah. Dari jumlah tersebut, 85% adalah pengusaha mikro dan kecil, 13% pengusaha menengah, dan 2% pengusaha besar.
“Iwapi merupakan salah satu organisasi perempuan penggerak roda ekonomi Indonesia. Sebab,dalam wadah ini banyak sekali pengusaha wanita yang melakukan berbagai inovasi produk untuk bersaing dengan produk impor, salah satunya melalui home industry,” kata wanita yang akrab disapa Nita Yudi ini.
Nita menuturkan, dari 59 juta pengusaha di Indonesia, 49%-nya adalah wanita pengusaha. Kendati begitu, dia mengakui,pihaknya tetap perlu mengubah mindset atau pola pikir perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha yang handal dan maju, bukan menjadi pengusaha yang biasa-biasa saja. “Para investor boleh berinvestasi, tapi kita, terutama perempuan, yang harus pegang kendali,” tegasnya.
Ketua Panitia Rakernas Iwapi XXIII Yusniar Hasni menyatakan, pameran produk unggulan Iwapi ini diikuti 123 peserta. Sebanyak 25 stan produk berasal dari DPD Iwapi Sumatera Selatan; 40 boothstan merupakan sponsor baik dari pusat maupun daerah, di antaranya Jamsostek, PT Pusri, BRI, BNI, Mandiri, Bank Pundi; serta 58 boothstan UKM dari seluruh Indonesia.(mhr)
Desk Ekbis
Istri Menko Perekonomian RI ini juga mengungkapkan bahwa,industri rumah tangga yang banyak dijalankan perempuan Indonesia saat ini merupakan suatu kegiatan positif yang mampu menyejahterakan kehidupan bangsa, terutama keluarga. “Karena itu, industri rumahan jangan dianggap sepele karena bisa menghasilkan produk- produk yang berkualitas tinggi, bahkan mampu bersaing dengan produk impor,” ujar Okke.
Melihat eksistensi dan peran Iwapi saat ini, menurut Okke, hal itu merupakan salah satu bentuk perhatian wanita Indonesia bagi kemajuan bangsa, khususnya dalam bidang perekonomian.
“Kegiatan ini (pameran produk unggulan Iwapi, red) juga untuk menciptakan pasar dan sebagai ajang transaksi menawarkan produk. Sebab, event ini mampu mendatangkan orang banyak dan mampu meningkatkan promosi suatu produk,” kata Okke.
Okke menuturkan, dengan adanya industri kreatif berbasis budaya yang banyak dijembatani Iwapi saat ini, dipastikan mampu mengembangkan ide dan inovasi para pengusaha perempuan. “Industri kreatif berbasis budaya tidak akan berhenti berkembang. Jadi, jangan takut dengan produk asing, terutama produk China. Namun,kita juga harus memerhatikan kualitas agar mampu bersaing,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Iwapi Ir. Dyah Anita Prihapsari, MBA menyampaikan bahwa saat ini jumlah anggota Iwapi di seluruh Indonesia telah mencapai 20.000 lebih dan dipastikan jumlah ini akan terus bertambah. Dari jumlah tersebut, 85% adalah pengusaha mikro dan kecil, 13% pengusaha menengah, dan 2% pengusaha besar.
“Iwapi merupakan salah satu organisasi perempuan penggerak roda ekonomi Indonesia. Sebab,dalam wadah ini banyak sekali pengusaha wanita yang melakukan berbagai inovasi produk untuk bersaing dengan produk impor, salah satunya melalui home industry,” kata wanita yang akrab disapa Nita Yudi ini.
Nita menuturkan, dari 59 juta pengusaha di Indonesia, 49%-nya adalah wanita pengusaha. Kendati begitu, dia mengakui,pihaknya tetap perlu mengubah mindset atau pola pikir perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha yang handal dan maju, bukan menjadi pengusaha yang biasa-biasa saja. “Para investor boleh berinvestasi, tapi kita, terutama perempuan, yang harus pegang kendali,” tegasnya.
Ketua Panitia Rakernas Iwapi XXIII Yusniar Hasni menyatakan, pameran produk unggulan Iwapi ini diikuti 123 peserta. Sebanyak 25 stan produk berasal dari DPD Iwapi Sumatera Selatan; 40 boothstan merupakan sponsor baik dari pusat maupun daerah, di antaranya Jamsostek, PT Pusri, BRI, BNI, Mandiri, Bank Pundi; serta 58 boothstan UKM dari seluruh Indonesia.(mhr)
Desk Ekbis
Tidak ada komentar