TABLOIDLUGAS.COM | Jakarta – Pemberdayaan perempuan di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi target utama tahun 2013 pengurus Ikatan Wanita Pengacara Indonesia (Iwapi) pimpinan Ketua umum terpilih Elza Syarief.
“Pemberdayaan dilakukan melalui peningkatan kemampuan anggota dalam mengelola usaha, mendapatkan akses teknologi baru, pemasaran, dan pembiayaan,” papar Ketua Umum Iwapi, Elza Syarief di sela Musyawarah Nasional ke-9 Iwapi di Jakarta, Minggu (24/2/2013).
Elza Syarief yang juga pengacara kondang mengatakan, Iwapi berdiri sejak 10 Februari 1975. Saat ini beranggotakan sekitar 40 ribu wanita pengusaha di seluruh Indonesia. “Organisasi kami menjadi mitra yang tepat dalam membuka kesempatan usaha serta menyuarakan kepentingan wanita pengusaha,” kata dia.
“Pemberdayaan dilakukan melalui peningkatan kemampuan anggota dalam mengelola usaha, mendapatkan akses teknologi baru, pemasaran, dan pembiayaan,” papar Ketua Umum Iwapi, Elza Syarief di sela Musyawarah Nasional ke-9 Iwapi di Jakarta, Minggu (24/2/2013).
Elza Syarief yang juga pengacara kondang mengatakan, Iwapi berdiri sejak 10 Februari 1975. Saat ini beranggotakan sekitar 40 ribu wanita pengusaha di seluruh Indonesia. “Organisasi kami menjadi mitra yang tepat dalam membuka kesempatan usaha serta menyuarakan kepentingan wanita pengusaha,” kata dia.
Organisasi nirlaba ini, lanjut dia, memiliki keanggotaan beragam di 256 cabang dan 30 provinsi. Mayoritas anggotanya adalah para pengusaha kecil sebanyak 85 persen, sebagian lagi merupakan pengusaha tingkat menengah sebanyak 12 persen, dan pengusaha golongan besar sebesar 3 persen.
Selain menjadi anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), kata Elza Syarief, Iwapi juga memberdayakan dan memperkuat anggotanya dalam mengelola usaha, melalui advokasi, pelatihan keterampilan teknis, manajemen, sumber daya manusia, dan networking.
Elza menuturkan, Iwapi terus berupaya menghadapi tantangan terbesar yang datang dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Tantangan UMKM lebih besar, sebab manajemen keuangan mereka masih manajemen rumahan. Apalagi beberapa lokasi kantor cabang ada yang belum tersentuh teknologi internet,” ujar Elza.
“Kami juga menyelenggarakan pelatihan untuk anggota Iwapi agar dapat memahami proses pengajuan kredit, termasuk cara mengelola usahanya dengan lebih baik. Fasilitas kredit ini sangat membantu cashflow dan ketercukupan modal kerja mereka. Apalagi bunga kredit yang dibebabkan juga terjangkau dan tidak memberatkan,” papar Elza. (L/pk)
teks foto: Elza Syarief berjoget merayakan kemenangannya dalam sebuah acara mendadak dangdut, 2007 (KL)
Selain menjadi anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), kata Elza Syarief, Iwapi juga memberdayakan dan memperkuat anggotanya dalam mengelola usaha, melalui advokasi, pelatihan keterampilan teknis, manajemen, sumber daya manusia, dan networking.
Elza menuturkan, Iwapi terus berupaya menghadapi tantangan terbesar yang datang dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Tantangan UMKM lebih besar, sebab manajemen keuangan mereka masih manajemen rumahan. Apalagi beberapa lokasi kantor cabang ada yang belum tersentuh teknologi internet,” ujar Elza.
“Kami juga menyelenggarakan pelatihan untuk anggota Iwapi agar dapat memahami proses pengajuan kredit, termasuk cara mengelola usahanya dengan lebih baik. Fasilitas kredit ini sangat membantu cashflow dan ketercukupan modal kerja mereka. Apalagi bunga kredit yang dibebabkan juga terjangkau dan tidak memberatkan,” papar Elza. (L/pk)
teks foto: Elza Syarief berjoget merayakan kemenangannya dalam sebuah acara mendadak dangdut, 2007 (KL)
Tidak ada komentar