Para pejabat dan tokoh masyarakat Bekasi yang hadir dalam khataman Asrama Ibn Majah 3 |
TABLOIDLUGAS.COM | Menghadirkan suasana pesantren kepada masyarakat umum, tentu
hal yang menarik, apalagi masyarakat dapat bergabung dan menikmati suasana akademik
ala pesantren itu dengan cara lesehan. Itulah yang nampak dari suasana Pesantren
Baitul Karim Kota Bekasi. Dalam sepekan terakhir, yang puncaknya, pada hari
ini, Sabtu (8/2/2014) dilakukan khataman atau penutupan dengan dihadiri
sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Bekasi.
Acara bertajuk “Asrama Sunan
Ibnu Majah 3”, ini merupakan pekan kajian himpunan hadith yang diriwayatkan
oleh Ibnu Majah, salah satu dari penghimpun hadith Nabi yang masyhur.
Andri Krisnanto selaku ketua
panitia menyatakan, bahwa tujuan utama dari kegiatan ini untuk menggalakkan kembali tradisi mengaji di
dalam masyarakat, oleh sebab itu pengajian ini sifatnya terbuka dan dibuka
untuk umum.
“Namun target utama kita
adalah kalangan generasi muda, karena mereka generasi penerus bangsa ini yang
tentunya harus dibekali dengan akhlakul karimah seperti akhlak Nabi Muhammad sebagaimana
dalam hadith riwayat Ibn majah yang sedang dikaji,” ujar Andri.
Masih menurut Andri, kegiatan
ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan. Awalnya diperkirakan sebanyak 8
bab dapat diselesaikan, namun ternyata justru melebihi target menjadi 12 bab. “Ini
menunjukkan betapa semangatnya para peserta,” ujar Andri.
Pada kesempatan yang sama, Ari
Wijanarko selaku pimpinan Pesantren Baitul Karim mengatakan santri di pesantrennya
berasal berbagai daerah, ada yang dari wilayah Jawa Barat, Lampung, Palembang,
Jawa Tengah.
“Disamping mempelajari ilmu agama, para santri juga dididik menjadi tenaga terampil dengan diberikan kursus bahasa asing terutama bahasa Jepang, kursus komputer, kursus menjahit dan keterampilan lainnya,” ujar Ari Wijanarko sembari menjelaskan bahwa diantara santrinya sudah ada yang dikrimkan ke Jepang untuk bekerja sambil berdakwah.
“Disamping mempelajari ilmu agama, para santri juga dididik menjadi tenaga terampil dengan diberikan kursus bahasa asing terutama bahasa Jepang, kursus komputer, kursus menjahit dan keterampilan lainnya,” ujar Ari Wijanarko sembari menjelaskan bahwa diantara santrinya sudah ada yang dikrimkan ke Jepang untuk bekerja sambil berdakwah.
Sementara itu, ditengah acara
khataman Asrama Ibnu Majah 3 ini juga hadir Ketua DPD LDII Kota Bekasi Drs. H.
Moch. Nurhadi. Acara ini berlangsung berkat Kerjasama Operasional (KSO) yang
terjalin antara Ponpes Baitul Karim dengan DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
“Kami senantiasa menginginkan setiap generasi muda menjadi kader bangsa yang
relijius, sehingga acara seperti ini penting kami lakukan,” kata Nurhadi.
Dalam sambutan singkatnya, Nurhadi
juga berpesan kepada sekitar tiga ribu peserta yang hadir agar di tahun politik menjelang
pemilu ini, para santri, warga LDII dan masyarakat lainnya aktif mengikuti
tahapan pemilu dengan datang ke TPS dan memberikan suara. Karena itu merupakan
bagian dari komitmen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu KH Syafi’I Kamil
yang hadir mewakili ketua MUI, mengatakan dirinya merasa senang berasa
ditengah-tengah santri dan warga LDII yang antusias menimba ilmu alqur'an dan
hadith, yang merupakan sumber hukum dan bekal pembinaan akhlak.
“Sekarang ini banyak
penghianat bangsa dan penghianat agama. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kemaksiatan
yang kemudian menyebabkan banyak bencana,” kata KH Syafi’I, lanjutnya, "jaman Nabi,
orang masuk penjara dulu baru sukses, sekarang sukses dulu baru masuk penjara, Allah
mencabut kebarokahannya.”
KH Safii Kamil juga
mengapresiasi kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembinaan generasi muda ini.
Ia merasa prihatin saat ini banyak kemaksiatan terjadi, keadilan yang sulit
didapat, lunturnya rasa kasih sayang pada sesama, “Allah mengangkat rasa malu
pada bangsa ini, lihat saja para koruptor yang senyum-senyum di muka media bahkan
cengengesan,” ujarnya. (L/AgusWibowo)
Tidak ada komentar