Hayono Isman: Pertanian dan Peternakan Harus Maju dan Mandiri


TABLOIDLUGAS.COM | Hayono Isman, Ketua Umum PPK Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong Royong (KOSGORO) mengatakan bahwa sektor pertanian dan peternakan di Indonesia haruslah maju dan mandiri. Hal tersebut diungkapkan Hayono dalam agenda kunjungan Kosgoro ke Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Makmur di Ngantang, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (8/3). Kunjungan ini bertujuan untuk berdiskusi tentang peternakan susu khususnya di Kecamatan Ngantang, Jawa Timur.

Hayono Isman menyayangkan bahwa Indonesia masih harus banyak mengimpor susu. Menurutnya, harus ada program pemerintah yang secara khusus dibuat untuk mengurangi dan menekan jumlah susu impor. “Negara kita adalah negara agraris, sangat aneh jika negara belum berpihak kepada petani dan peternak,” tegas Hayono Isman.
Acara yang diadakan di Aula KUD Sumber Makmur, Ngantang ini juga dihadiri oleh Sugiono, Wakil Ketua KUD Sumber Makmur, Bambang, Sekretaris KUD Sumber Makmur, Susiyono, Ketua KUD Sumber Makmur, dan Dadung Harisetyo, Wakil Sekjen PPK Kosgoro.

Kosgoro mengapresiasi peran KUD Sumber Makmur dalam membantu para peternak susu di Ngantang. Koperasi diharapkan dapat membantu para anggotanya pada saat sulit, memperhatikan produktivitas sekaligus menjaga kesejahteraan hidup para peternak.
Sementara itu menurut Hayono Isman, negara juga harus berperan untuk membantu peternakan di Indonesia. “KUD harus tetap kuat dan mandiri. Negara melalui pemerintah juga harus konsisten membantu KUD dan para peternak susu,” kata Hayono Isman yang juga merupakan capres peserta Konvensi Partai Demokrat.


1 Juta Perbulan Untuk Petani

Dalam kesempatan yang sama, Hayono Isman juga mengungkapkan program yang digagasnya, yaitu Pegawai Negeri Tani (PNT) yang menganggarkan sebesar Rp 1 juta per bulan untuk petani sawah, sayuran, buah, tambak dan garam. Program ini ditujukan untuk memperkuat sekaligus merangsang para petani dalam meningkatkan produksi produk pertanian. “Peningkatan produktivitas berdampak kepada kesejahteraan para petani dan anak muda pun tidak ragu untuk menjadi petani,” demikian kata Hayono Isman.

Menurut Hayono, selama ini petani bergantung kepada tengkulak untuk menjual padi dengan harga yang rendah. Diharapkan dengan bantuan dana ini maka petani dapat menjual langsung produksi sawah kepada pembeli dengan harga yang lebih tinggi.

Hayono mengungkapkan, jumlah petani di Indonesia mencapai 26 juta orang, namun petani yang memiliki lahan garapan pertanian seluas 0,5 hektar hanya berkisar 15 juta orang. “Bersama kita akan berjuang agar pemerintah tidak hanya mengakomodir bantuan bagi pengusaha swasta namun juga memperjuangkan nasib petani melalui bantuan dana produksi,” ujarnya bersemangat.

Hayono berusaha  meyakinkan kaum muda bahwa profesi petani adalah pekerjaan terhormat yang dapat menghidupi keluarga. “Saya akan selesaikan di hulunya dengan mengajak kaum muda untuk menjadi petani karena petani tidak boleh sengsara,” tandas Hayono.
Salah satu peserta konvensi Partai Demokrat ini akan mengusung program PNT agar bisa menjadi sebuah gerakan nasional yang pada gilirannya bisa direspon oleh anggota DPR dan dapat dipertimbangkan sebagai sebuah usulan regulasi dan dibentuk pansus untuk pengkajian PNT agar masuk dan dibahas sebagai Rancangan Undang-Undang (RUU).


Pikirkan Skema Terbaik Bagi Peternak

Skema PNT memang tidak termasuk untuk peternak, oleh karena itu Hayono Isman ingin menggali informasi dan memikirkan skema yang terbaik untuk mendukung para peternak susu agar bisa maju.
“Saya akan memikirkan konsep yang baik untuk membantu peternak. Yang jelas, peternakan merupakan tumpuan perekonomian masyarakat khususnya di Ngantang ini. Saya bersyukur KUD masih ada di daerah ini. Ke depan, KUD haruslah lebih kuat untuk mengelola para anggotanya yaitu para peternak, untuk lebih maju dan mandiri,” kata Hayono Isman.


Tentang Hayono Isman

Hayono Isman adalah politisi senior dan juga aktif di organisasi kemasyarakatan, parpol, lembaga eksekutif (pemerintahan), maupun legislatif DPR. Dia telah dua kali menjadi anggota DPR, yakni periode 1987 dan 1992 Saat itu, dia menjadi anggota DPR dari Fraksi Karya Pembangunan Golkar. Pria kelahiran Jakarta, 25 April 1955 ini memiliki ketertarikan di kancah politik. Pada Pemilu 2009, melalui Partai Demokrat, ia terpilih kembali menjadi anggota dewan terhormat untuk masa bakti 2009-2014 melalui daerah pemilihan (dapil) DKI Jaya I (Jakarta Timur).

Mantan menteri pemuda dan olahraga  pada kabinet pembangunan VI (1993-1998)  ini bertekad membawa perubahan di Senayan, yakni menjadi parlemen yang merakyat serta bersih dari korupsi dan skandal. Untuk mewujudkan cita-cita itu, ia mendorong percepatan keberhasilan reformasi dan keberhasilan Indonesia menjadi negara maju melalui pembangunan budaya unggul (culture of excellence) dan peradaban yang mulia. Haryono Isman mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat 2014-2019. 

[L/AgusW]

Tidak ada komentar