TABLOIDLUGAS.COM | Cirebon - Kasus-kasus pencabulan yang semakin ramai terjadi di Indonesia, kini tidak lagi hanya dilakukan oleh seorang dewasa namun sudah menular pula kepada anak-anak dibawah umur.
Dengan semakin mewabahnya penyakit kejiwaan yang sangat meresahkan ini, sudah seharusnya pemerintah bergerak cepat dengan menetapkan negara dalam situasi “Darurat”.
Bagaimana tidak, kasus-kasus pelecehan yang selalu ramai terjadi diperkotaan tersebut kini sudah merebak sampai kepedesaan hampir diseluruh wilayah Indonesia.
Seperti yang terjadi di Cirebon, sebanyak 5 orang siswa Taman kanak-kanak (TK) dikabarkan menjadi korban pencabulan yang dilakukan S yang masih duduk dibangku kelas III SD.
Para korban dan pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan kejiwaan dan psikologis, serta visum oleh tim dokter spesialis kesehatan jiwa dan psikater Pelayanan Medis Rumah Sakit Arjawinangun.
Pelaku S yang datang bersama orangtuanya, diperiksa secara tertutup bahkan mengaku telah melakukan pelecehan seksual ke masing-masing korban lebih dari satu kali.
Menurut Wakil Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Arjawinangun Cirebon, Bambang Sumardi, pihaknya mewajibkan tersangka S untuk menjalani rehabilitasi selama tiga bulan ke depan.
“Kami meminta agar keluarga tersangka bersedia menjalani rehabilitasi untuk memulihkan kejiwaan S, agar tidak selalu teringat dengan kejadian masa lalunya,” Ujar Bambang Sumardi, Senin (12/5/2014).
Saat dilakukan pemeriksaan, S juga mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh rekannya yang diduga berusia belasan tahun.
“Dari pengakuan tersangka S, yang mengaku pernah menjadi korban sodomi. Tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru yang usianya lebih tua daripada tersangka S. Petugas pun masih terus melakukan pendalaman terkait aksi pelecehan seksual yang diduga dilakukan secara berantai ini,” pungkas Bambang. (L/Care)
Dengan semakin mewabahnya penyakit kejiwaan yang sangat meresahkan ini, sudah seharusnya pemerintah bergerak cepat dengan menetapkan negara dalam situasi “Darurat”.
Bagaimana tidak, kasus-kasus pelecehan yang selalu ramai terjadi diperkotaan tersebut kini sudah merebak sampai kepedesaan hampir diseluruh wilayah Indonesia.
Seperti yang terjadi di Cirebon, sebanyak 5 orang siswa Taman kanak-kanak (TK) dikabarkan menjadi korban pencabulan yang dilakukan S yang masih duduk dibangku kelas III SD.
Para korban dan pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan kejiwaan dan psikologis, serta visum oleh tim dokter spesialis kesehatan jiwa dan psikater Pelayanan Medis Rumah Sakit Arjawinangun.
Pelaku S yang datang bersama orangtuanya, diperiksa secara tertutup bahkan mengaku telah melakukan pelecehan seksual ke masing-masing korban lebih dari satu kali.
Menurut Wakil Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Arjawinangun Cirebon, Bambang Sumardi, pihaknya mewajibkan tersangka S untuk menjalani rehabilitasi selama tiga bulan ke depan.
“Kami meminta agar keluarga tersangka bersedia menjalani rehabilitasi untuk memulihkan kejiwaan S, agar tidak selalu teringat dengan kejadian masa lalunya,” Ujar Bambang Sumardi, Senin (12/5/2014).
Saat dilakukan pemeriksaan, S juga mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh rekannya yang diduga berusia belasan tahun.
“Dari pengakuan tersangka S, yang mengaku pernah menjadi korban sodomi. Tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru yang usianya lebih tua daripada tersangka S. Petugas pun masih terus melakukan pendalaman terkait aksi pelecehan seksual yang diduga dilakukan secara berantai ini,” pungkas Bambang. (L/Care)
Tidak ada komentar