Berkeliling desa wisata dengan delman (kereta kuda) | foto: Suparno | |
TABLOIDLUGAS.COM | Sebagai salah satu destinasi favorit turis domestik dan mancanegara, Yogyakarta punya banyak suguhan mulai dari alam sampai budaya. Tahun ini, Provinsi DIY memfokuskan diri pada wisata minat khusus dan desa wisata.
"Yogya masih favorit bagi wisman, misalnya seperti Candi Prambanan. Tapi kita sekarang mulai mengembangkan wisata minat khusus di masing-masing kabupaten seperti Gunungkidul, Kulonprogo dan Sleman," kata Staff Promosi Disbudpar DIY, Putu Kertiyasa kepada media ini saat Pameran GWBN 2014 di Hall A JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/5/2014).
Kabupaten Gunungkidul punya puluhan pantai perawan, gua dan desa wisata. Setiap jarak berapa meter, pantai di Gunungkidul sudah punya nama dan keunikan masing-masing. Salah satunya Pantai Pok Tunggal, yang mulai ditawarkan kecantikannya oleh Pemda setempat.
Yogyakarta juga mulai mengembangkan desa wisata dari tengah hingga ke pinggiran kota agar siap didatangi wisatawan. Dengan begitu, Anda yang melipir ke Yogya tak sekadar kenal Keraton atau candi saja.
"Kita sudah berusaha untuk pendekatan ke desa wisata. Baik dengan sarana dan prasarana diharapkan sudah bagus, seperti di Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul," tambah Putu.
Menurut Putu, semua sarana dan prasarana tersebut belum bisa dibangun secara bersamaan. Yang sudah disiapkan sekarang adalah setiap rumah penduduk bisa dijadikan homestay untuk wisatawan yang ingin menginap.
"Kesiapan untuk desa wisata sekarang benar-benar kita arahkan agar mereka siap melayani datangnya wisatawan. Karena rata-rata hotel-hotel di Kota Yogya kepenuhan," kata Putu.
Saat ini Disbudpar DIY dan Gunungkidul mulai berencana menggodok adanya transportasi umum agar wisatawan lebih mudah mengeksplorasi Gunungkidul. Potensi alam di sana sangat mendukung, terutama pantai dan gua.
Selain itu wisata minat khusus sudah banyak disukai pelancong yang datang ke Yogya. Selain Gunungkidul, masih ada Kulonprogo yang punya wisata arung jeram di Arus Kali Progo dan Waduk Sermo.
"Masih banyak PR kita untuk mengembangkan wisata minat khusus di DIY. Terutama Gunungkidul yang sudah mulai menggeliat dan fokus. Karena Gunungkidul cocok untuk tourism yang punya segalanya," tutup Putu. [L]
"Yogya masih favorit bagi wisman, misalnya seperti Candi Prambanan. Tapi kita sekarang mulai mengembangkan wisata minat khusus di masing-masing kabupaten seperti Gunungkidul, Kulonprogo dan Sleman," kata Staff Promosi Disbudpar DIY, Putu Kertiyasa kepada media ini saat Pameran GWBN 2014 di Hall A JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/5/2014).
Kabupaten Gunungkidul punya puluhan pantai perawan, gua dan desa wisata. Setiap jarak berapa meter, pantai di Gunungkidul sudah punya nama dan keunikan masing-masing. Salah satunya Pantai Pok Tunggal, yang mulai ditawarkan kecantikannya oleh Pemda setempat.
Yogyakarta juga mulai mengembangkan desa wisata dari tengah hingga ke pinggiran kota agar siap didatangi wisatawan. Dengan begitu, Anda yang melipir ke Yogya tak sekadar kenal Keraton atau candi saja.
"Kita sudah berusaha untuk pendekatan ke desa wisata. Baik dengan sarana dan prasarana diharapkan sudah bagus, seperti di Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul," tambah Putu.
Menurut Putu, semua sarana dan prasarana tersebut belum bisa dibangun secara bersamaan. Yang sudah disiapkan sekarang adalah setiap rumah penduduk bisa dijadikan homestay untuk wisatawan yang ingin menginap.
"Kesiapan untuk desa wisata sekarang benar-benar kita arahkan agar mereka siap melayani datangnya wisatawan. Karena rata-rata hotel-hotel di Kota Yogya kepenuhan," kata Putu.
Saat ini Disbudpar DIY dan Gunungkidul mulai berencana menggodok adanya transportasi umum agar wisatawan lebih mudah mengeksplorasi Gunungkidul. Potensi alam di sana sangat mendukung, terutama pantai dan gua.
Selain itu wisata minat khusus sudah banyak disukai pelancong yang datang ke Yogya. Selain Gunungkidul, masih ada Kulonprogo yang punya wisata arung jeram di Arus Kali Progo dan Waduk Sermo.
"Masih banyak PR kita untuk mengembangkan wisata minat khusus di DIY. Terutama Gunungkidul yang sudah mulai menggeliat dan fokus. Karena Gunungkidul cocok untuk tourism yang punya segalanya," tutup Putu. [L]
1 komentar
Saya juga mempunyai jurnal yang sejenis yang bisa anda kunjungi di Pariwisata Indonesia