LUGAS | Jakarta - Pengamat militer,
Salim Said, menilai penyebab seringnya terjadi bentrok antara anggota
TNI dengan anggota Kepolisian adalah soal masalah kesejahteraan. Menurut
dia, kesejahteraan antara keduanya menjadi timpang setelah polisi
dipisah dari kesatuan tentara.
"Bukan rahasia lagi, kemakmuran polisi lebih baik setelah dipisah dari tentara, karena mereka berhubungan dengan masyarakat," kata Salim, usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 29 November 2014.
Dia mengungkapkan, setelah dipisah dari tentara, polisi kini adalah pihak yang mengurusi perizinan di masyarakat. Hal inilah, kata dia, yang kemudian memicu kecemburuan dari pihak TNI.
"Kita juga tahu perizinan-perizinan itu berurusan dengan dana. Dengan kata lain, kemakmuran polisi setelah dipisahkan itu lebih besar dari tentara, ini menimbulkan kecemburuan," tutur dia.
Untuk itu, Salim mengingatkan agar pemerintahan Joko Widodo bisa mengurai masalah ketidakharmonisan antara TNI dan Polri itu. "Ini pekerjaan yang harus diselesaikan Pak Jokowi, jangan sampai salah menyimpulkan persoalan," kata dia.
(vn)
"Bukan rahasia lagi, kemakmuran polisi lebih baik setelah dipisah dari tentara, karena mereka berhubungan dengan masyarakat," kata Salim, usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 29 November 2014.
Dia mengungkapkan, setelah dipisah dari tentara, polisi kini adalah pihak yang mengurusi perizinan di masyarakat. Hal inilah, kata dia, yang kemudian memicu kecemburuan dari pihak TNI.
"Kita juga tahu perizinan-perizinan itu berurusan dengan dana. Dengan kata lain, kemakmuran polisi setelah dipisahkan itu lebih besar dari tentara, ini menimbulkan kecemburuan," tutur dia.
Untuk itu, Salim mengingatkan agar pemerintahan Joko Widodo bisa mengurai masalah ketidakharmonisan antara TNI dan Polri itu. "Ini pekerjaan yang harus diselesaikan Pak Jokowi, jangan sampai salah menyimpulkan persoalan," kata dia.
(vn)
Tidak ada komentar