LUGAS | Tulungagung - Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Jawa Timur sampai saat ini masih berstatus perguruan tinggi nonaktif sebagaimana termuat di laman resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi RI, sejak kampus ini diresmikan pada akhir 2013.
Selain IAIN Tulungagung, kampus lain di daerah ini yang juga berstatus nonaktif adalah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Diponegoro yang berlokasi di pusat kota Tulungagung.
"Memang status IAIN Tulungagung di (ditjen) Dikti masih nonaktif karena proses administrasinya belum selesai sejak kampus ini resmi berubah nama dari sekolah tinggi agama Islam (STAI) menjadi institut (IAIN)," terang Humas IAIN Tulungagung, Tajuddin saat dikonfirmasi wartawan di Tulungagung, Jumat.
Antara di Tulungagung melaporkan, pengumuman mengenai status nonaktif IAIN Tulungagung itu terpantau di pangkalan data yang ada di alamat laman resmi ditjen dikti, www.dikti.go.id.
Ia memastikan label nonaktif yang masih "menempel" pada status IAIN di lembaga Ditjen Dikti tidak akan mempengaruhi aktivitas akademik di kampusnya.
Kekurangan persyaratan administrasi pada laporan menyeluruh aset sumber daya manusia (SDM), mahasiswa, program studi hingga sarana dan prasarana kampus dia pastikan akan segera diselesaikan sebelum akhir 2015.
"Di laman dikti itu, status kampus kami yang diakui aktif masih bernama STAI Tulungagung, sedangkan atas nama IAIN (Tulungagung) dinyatakan masih nonaktif," terangnya.
Tajuddin mengaku tidak tahu persis penyebab lambannya pengurusan administrasi untuk registrasi IAIN Tulungagung, sejak diresmikan oleh Menteri Agama RI saat itu, Suryadarma Ali.
Namun ia mengisyaratkan, kendala utama peralihan status disebabkan belum terkonversinya seluruh aset kampus, dari sebelumnya berbentuk STAI Tulungagung menjadi IAIN Tulungagung.
"Konteksnya berbeda dengan kasus UNP (Universitas Nusantara PGRI) Kediri yang kebanyakan pengajar berstatus guru pendidikan dasar dan menengah. Kalau STAI Diponegoro, kami tidak tahu persis masalahnya," terangnya.
Menindaklanjuti kendala tersebut, lanjut Tajuddin, Rektorat IAIN Tulungagung terus berupaya menyelesaikan "utang" penyelesaian administrasi kampusnya.
Salah satu yang kini mereka lakukan adalah aktif berkomunikasi dengan pihak Ditjen Dikti RI di Jakarta.
IAIN Tulungagung saat ini memiliki empat fakultas dengan 22 program studi untuk jenjang S-1, serta enam program studi untuk jenjang S-2.
Jumlah mahasiswa IAIN Tulungagung saat ini berjumlah sekitar 7.500 orang, dan akan membuka pendaftaran mahasiswa baru jenjang S-1 sebanyak 3.500 orang.
Sejak berubah status dari STAI menjadi IAIN, kampus yang terletak di jalan Major Sujadi, Tulungagung ini agresif melakukan pembangunan gedung perkuliahan, seiring mengucurnya anggaran subsidi pendidikan dari Pemerintah Pusat. (L/*/antarajatim)
Tidak ada komentar