LUGAS - Pengaruh kemajuan zaman yang diiringi dengan laju perkembangan teknologi telah berperan dalam mendegradasi moral generasi muda Indonesia. Untuk mewujudkan generasi unggul dan tahan uji sejak dini, maka menjadi tanggung jawab segenap pihak terutama orang tua.
“Anak-anak harus diberikan pendidikan dengan keteladanan, praktik secara langsung dengan pembiasaan, sehingga tertanam menjadi karakter yang baik dalam diri anak,” ujar Hj. Mamaju Utami S. Pd, di tengah acara seminar tentang pendidikan anak di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kota Bekasi, Minggu (1/5).
Dalam kesempatan itu Mamaju Utami yang dikenal sebagai praktisi pendidikan anak, menekankan perlunya pendidikan karakter dengan menanamkan kebiasaan sejak dini agar anak memiliki sifat mengedepankan kerukunan dalam pergaulan sehingga tercapai kedamaian, kompak dalam kelompok pergaulan yang dimulai dari kekompakan dalam keluarga, serta membiasakan dapat bekerjasama yang baik.
Tak kalah penting yaitu menerapkan praktik kejujuran dalam keseharian, dapat mengemban amanah, serta semangat bekerja keras dalam mencapai cita-cita dan hemat atau tidak membiasakan berperilaku boros.
“Keberhasilan pengembangan karakter diatas, sangat bergantung pada andil orangtua sebagai madrasah awal bagi anak,” terang Utami.
Mengenai pendidikan karakter anak di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kota Bekasi, Ir. H. Kuswanto Sukoco selaku Pembina menyampaikan bahwa pihaknya merasa perlu mencermati persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dan mengambil langkah cepat membekali generasi penerus dengan program dan kegiatan positif.
“Membangun pondasi kuat berupa bekal ilmu agama dan kharakter, jauh lebih penting daripada hanya mengejar kepintaran akademis namun tidak bermoral,” ujar Kuswanto.
Kuswanto mencontohkan, saat ini banyak orang pintar dalam urusan agama namun tingkat korupsi dan berbagai kejahatan meningkat. Demikian halnya di kalangan generasi muda terjadi dekadensi moral dengan kurangnya tatakrama dan sopan santun.
“Ini tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk menjadikan generasi muda kita adalah generasi yang berkarakter, dimana nilai-nilai agama dan moral yang baik dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kuswanto seraya menerangkan program Tri Sukses untuk anak dan remaja yang diprogramkan secara nasional di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang mencakup tiga tujuan pendidikan generasi penerus, yaitu Iptek & Imtaq, berakhlak mulia dan mandiri. (L/Agus)
“Anak-anak harus diberikan pendidikan dengan keteladanan, praktik secara langsung dengan pembiasaan, sehingga tertanam menjadi karakter yang baik dalam diri anak,” ujar Hj. Mamaju Utami S. Pd, di tengah acara seminar tentang pendidikan anak di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kota Bekasi, Minggu (1/5).
Dalam kesempatan itu Mamaju Utami yang dikenal sebagai praktisi pendidikan anak, menekankan perlunya pendidikan karakter dengan menanamkan kebiasaan sejak dini agar anak memiliki sifat mengedepankan kerukunan dalam pergaulan sehingga tercapai kedamaian, kompak dalam kelompok pergaulan yang dimulai dari kekompakan dalam keluarga, serta membiasakan dapat bekerjasama yang baik.
Tak kalah penting yaitu menerapkan praktik kejujuran dalam keseharian, dapat mengemban amanah, serta semangat bekerja keras dalam mencapai cita-cita dan hemat atau tidak membiasakan berperilaku boros.
“Keberhasilan pengembangan karakter diatas, sangat bergantung pada andil orangtua sebagai madrasah awal bagi anak,” terang Utami.
Mengenai pendidikan karakter anak di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kota Bekasi, Ir. H. Kuswanto Sukoco selaku Pembina menyampaikan bahwa pihaknya merasa perlu mencermati persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dan mengambil langkah cepat membekali generasi penerus dengan program dan kegiatan positif.
“Membangun pondasi kuat berupa bekal ilmu agama dan kharakter, jauh lebih penting daripada hanya mengejar kepintaran akademis namun tidak bermoral,” ujar Kuswanto.
Kuswanto mencontohkan, saat ini banyak orang pintar dalam urusan agama namun tingkat korupsi dan berbagai kejahatan meningkat. Demikian halnya di kalangan generasi muda terjadi dekadensi moral dengan kurangnya tatakrama dan sopan santun.
“Ini tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk menjadikan generasi muda kita adalah generasi yang berkarakter, dimana nilai-nilai agama dan moral yang baik dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kuswanto seraya menerangkan program Tri Sukses untuk anak dan remaja yang diprogramkan secara nasional di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang mencakup tiga tujuan pendidikan generasi penerus, yaitu Iptek & Imtaq, berakhlak mulia dan mandiri. (L/Agus)
Tidak ada komentar