Tiga Pohon Cabai Cukup Atasi Kenaikan Harga!

LUGAS | Ekonomi - Masyarakat pecinta pedas resah dengan harga cabai di sejumlah daerah di Indonesia yang melambung dari Rp 140 ribu hingga Rp 250 ribu per Kilogram. Hal ini diakibatkan gagal panen karena tanaman cabai dipengaruhi iklim basah.

Kondisi ini diperparah dengan adanya permainan dari segelintir pedagang sehingga terjadi kekurangan pasokan di pasar.

“Ini musim kemarau basah, bukan hanya buah cabai yang busuk tapi juga ada hamanya. Saya kan juga tanam cabai dan saya lihat cabai begitu mau matang malah busuk karena ada hama,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Sementara itu Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito mengajak masyarakat untuk menanam cabai  di rumah masing-masing, dengan begitu masyarakat tetap bisa mengkonsumsi cabai yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

Namun kegagalan sejumlah masyarakat bila menanam cabai di rumah adalah karena kurangnya pengetahuan akan menanam cabai (capsicum annuum) yang merupakan tanaman sayuran buah semusim.

“Cabai itu mudah yg penting tanahnya jangan terlalu basah atau lembab, karena akan adanya jamur dan bakteri, tapi jangan juga terlalu kering. Campuran pupuk kompos dan pupuk kandang dengan perbandingannya 2 tanah, 1 kompos, dan 1 pupuk kandang, lalu diaduk sampai rata serta biarkan semalam, keesokan harinya bisa di taruh di pot yg bawahnya dilubangi dan diberi pecahan batu bata untuk saringan udara dan air, agar adanya rongga udara," jelas Harno, putra Sragen yang pernah belajar Agronomi di kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Karena pohon cabai panen 1-2 bulan, Harno yang pernah di sapa Pria Sega Aking ini menyarankan agar menanam pohon cabai dari sekarang di setiap rumah dan minimal menanam 3 pohon, agar tidak hanya mengandalkan satu pohon saja untuk panen.

Lihat videonya DISINI

(L/Aan)

Tidak ada komentar