LUGAS | Riau - Program Kartu Sakti yang ditawarkan dalam kampanye Capres Petahana Joko Widodo, menjadi bahasan menarik netizen. Menjadi penting karena ternyata merupakan program lama pemerintah, hanya saja direncanakan akan diterbitkan kartunya. Redaksi merangkum dalam uraian dibawah ini.
Kedua, KIP Kuliah, diinisiasi oleh Presiden Soeharto dalam program beasiswa melalui jalur prestasi, yaitu Beasiswa Supersemar, kemudian pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) program serupa dibuat dalam Bidik Misi dengan sasaran calon mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. bantuan berupa kuliah gratis dan uang saku minimal Rp20.000/hari.
Ketiga, Kartu Pra Kerja yang diiklankan diawal peluncurannya diiklankan bahwa siswa yang baru tamat sekolah akan digaji atau langsung kerja, baru kemudian ada penjelasan bahwa itu merupakan program pelatihan / vokasi, sebagaimana telah dilakukan dinas-dinas perindustrian dan perdagangan melalui program BLK (Balai Latihan Kerja).
Ketiga, Kartu Pra Kerja yang diiklankan diawal peluncurannya diiklankan bahwa siswa yang baru tamat sekolah akan digaji atau langsung kerja, baru kemudian ada penjelasan bahwa itu merupakan program pelatihan / vokasi, sebagaimana telah dilakukan dinas-dinas perindustrian dan perdagangan melalui program BLK (Balai Latihan Kerja).
Lantas, apa yang baru? Ialah penerbitan fisik kartunya. Jika sebelumnya berdasar data Kartu Keluarga atau NIK/KTP, sekarang setiap program dibuat kartunya.
Sebelumnya, proyek pembuatan kartu telah menjerat Setya Novanto CS, dan masih banyak yang tertarik dengan proyek ini lantaran keuntungannya yang menggiurkan. [fb]
Sebelumnya, proyek pembuatan kartu telah menjerat Setya Novanto CS, dan masih banyak yang tertarik dengan proyek ini lantaran keuntungannya yang menggiurkan. [fb]
Tidak ada komentar