LUGAS | Taliabu - Dalam upaya mengatasi banjir lokal di beberapa lokasi di Kota Bobong, Ibu kota Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, BPBD melakukan normalisasi drainase dengan mengeruk saluran air menggunakan alat berat di sejumlah titik, pada Minggu (14/6/2020).
Badan Penangunalangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan dinas
terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perumahan dan
Pemukimanan (PERKIM) Kabupaten Pulau taliabu melakukan normalisasi
drainase disejumlah titik, guna mengurangi volume air yang tergenang
dalam jumlah besar ke arah laut atau ke area resapan.
Titik banjir lokal yang dilakukan normalisasi antara lain di dusun Badadi, Unabua, Salenga kompleks Mangga 1, Kebun Janda serta Fangahu dan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Taliabu.
“Dari
BPBD dan PU, melakukan kegiatan penggalian got dan gorong-gorong, kita
sudah siapkan alat dari pemeritah daerah, melalui dinas Perkim untuk
menggali tempat-tempat aliran sungai yang tersumbat, setiap hari kami
akan melaksanakan kegiatan ini,” terang Praja Teapon selaku Kepala BPBD
Kabupaten Pulau Taliabu saat ditemui di lokasi normalisasi drainase.
Praja Teapon berpesan kepada masyarakat untuk sabar dan tidak panik terhadap keadaan cuaca yang akan terus hujan untuk beberapa bulan kedepan di kabupaten pulau taliabu, Buang sampah pada tempatnya untuk menghindari tersumbatnya gorong-gorong dan aliran sungai untuk menghindari tergenangnya air.
“Intinya Masyarakat jangan panik, pokoknya untuk keadaan cuaca di kabupaten taliabu selama beberapa bulan kedepan tetap akan terus hujan, Jadi langkah pemerintah daerah bagaimana caranya untuk mengurangi genangan-genangan air yang tersumbat, jadi masyarakat tetap bersabar tetap ada penanganan dari BPBD, dan jangan membuang sampah disembarangan tempat karena setelah kita pembersihan ada banyak sampah yang buat tersumbat,” imbau Kepala BPBD
Kota Bobong merupakan langganan tetap banjir tiap tahunnya, drainase yang dibangun hanya di beberapa ruas jalan dan pemukiman warga, bahkan beberapa ruas jalan tidak memiliki drainase sama sekali.
Dengan Intesitas curah hujan yang tinggi sejak akhir mei lalu hingga masuk bulan juni, presentase kelembaban mulai dari 65 s/d 100%, suhu 24-32 derajat Celcius dengan durasi rata-rata 3 – 12 jam (15/6/2020), membuat masyarakat Ibu Kota Kabupaten Taliabu resah. Dikarenakan hal tersebut berdampak pada beberapa akses jalan terputus sehingga aktifitas normal masyarakat terganggu bahkan beberapa pelaku UMKM harus tutup untuk sementara waktu karena banjir.
Praja Teapon berpesan kepada masyarakat untuk sabar dan tidak panik terhadap keadaan cuaca yang akan terus hujan untuk beberapa bulan kedepan di kabupaten pulau taliabu, Buang sampah pada tempatnya untuk menghindari tersumbatnya gorong-gorong dan aliran sungai untuk menghindari tergenangnya air.
“Intinya Masyarakat jangan panik, pokoknya untuk keadaan cuaca di kabupaten taliabu selama beberapa bulan kedepan tetap akan terus hujan, Jadi langkah pemerintah daerah bagaimana caranya untuk mengurangi genangan-genangan air yang tersumbat, jadi masyarakat tetap bersabar tetap ada penanganan dari BPBD, dan jangan membuang sampah disembarangan tempat karena setelah kita pembersihan ada banyak sampah yang buat tersumbat,” imbau Kepala BPBD
Kota Bobong merupakan langganan tetap banjir tiap tahunnya, drainase yang dibangun hanya di beberapa ruas jalan dan pemukiman warga, bahkan beberapa ruas jalan tidak memiliki drainase sama sekali.
Dengan Intesitas curah hujan yang tinggi sejak akhir mei lalu hingga masuk bulan juni, presentase kelembaban mulai dari 65 s/d 100%, suhu 24-32 derajat Celcius dengan durasi rata-rata 3 – 12 jam (15/6/2020), membuat masyarakat Ibu Kota Kabupaten Taliabu resah. Dikarenakan hal tersebut berdampak pada beberapa akses jalan terputus sehingga aktifitas normal masyarakat terganggu bahkan beberapa pelaku UMKM harus tutup untuk sementara waktu karena banjir.
Data perkiraan cuaca BMKG untuk wilayah Kabupaten Pulau Taliabu Maluku Utara akan terus ada hujan minggu ini, dengan kelebabapan antara 65%- 100%, suhu diantara 24-32 Derajat Celcius dengan durasi hujan rata-rata 3 – 12 jam.
Tim Lugas Taliabu | Editor: Mahar Prastowo
Tim Lugas Taliabu | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar