Infrastruktur jalan yang tidak memadai membuat distribusi logistik di Taliabu memakan biaya tinggi dan berpengaruh pada harga kebutuhan masyarakat serta perlambatan pembangunan ekonomi.
LUGAS | Taliabu - Mantan orang yang pernah menjadi mitra kerja (rekan bisnis) Muhaimin Syarif dalam distribusi BBM Bersubsidi di Taliabu, Akrawi, kini berseberangan secara politik di Pilkada. Ia bahkan mendapat posisi strategis sebagai juru kampanye di tim pemenangan pasangan AMR (Aliong Mus - Ramli), rival MS-SM (Muhaimin Syarif-Syafrudin Mohalisi).
Akrawi yang juga Ketua PKPI Pulau Taliabu, sebagaimana dirilis sebuah media online, sangat menyayangkan kinerja dan tanggung jawab APMS di kabupaten Pulau Taliabu yang tidak dapat mendistribusi BBM bersubsidi hingga di tingkat desa. Oleh karenanya hingga saat ini banyak masyarakat belum mengkonsumsi minyak bersubsidi.
"Padahal alasan untuk menghadirkan APMS di Pulau Taliabu ini tak lain adalah untuk menyediakan minyak bersubsidi bagi masyarakat," ujar Akrawi.
APMS adalah perintis atau cikal bakal SPBU [Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum] yang melayani konsumen pengguna BBM, terutama di daerah terpencil atau seberang sungai atau laut.
“Saya juga mau sampaikan bahwa seharusnya dengan adanya APMS di Taliabu ini masyarakat sudah dapat jatah minyak bensin subsidi Rp 6.500 per liter, tapi kenyataannya hari ini bensin rata-rata didapatkan dengan harga Rp 12.000 per liter bahkan ada yg Rp 13.000," terang Akrawi dikutip dari lensanusantara.
Sebagaimana diketahui, akibat infrastruktur jalan yang kurang memadai sehingga distribusi BBM di pelosok wilayah Taliabu menjadi terhambat dan memakan biaya tinggi. Hal itu menjadikan harga BBM maupun komoditas lain yang berasal dari luar pulau menjadi lebih mahal.
"Hal sekecil ini saja mereka tra mampu urus, apalagi mau urus negeri yang begitu luas ini,” ujar Akrawi sinis atas ketidakmampuan kepemimpinan Taliabu menyediakan infrastruktur guna mendistribusikan kebutuhan masyarakat.
Akrawi mengajak masyarakat memilih calon pemimpin (bupati) yang bisa menyediakan kebutuhan warganya, salah satunya adalah minyak dalam hal ini BBM bersubsidi. Hal itu terungkap dari kampanye Akrawi di wilayah Kecamatan Taliabu Timur Selatan.
Tak dapat dipungkiri, faktanya adalah bahwa selama ini yang dapat menyediakan kebutuhan masyarakat dalam hal ini BBM Bersubdisi melalui APMS CV TIM adalah Muhaimin Syarif atau pasangan nomor urut 01.
Apakah Akrawi mulai berbalik mendukung pasangan 01? Tidak. Itu hanyalah ungkapan dalam kampanye guna memberikan pencerdasan kepada masyarakat agar tidak salah memilih.
Dihubungi terpisah, Muhaimin Syarif sepakat dengan jurkam AMR diatas, bahwa harga BBM menjadi lebih mahal di Taliabu, salah satunya akibat infrastruktur pendukung yang belum memadai sehingga menimbulkan biaya tinggi yang bepengaruh pada harga kebutuhan masyarakat.
Muhaimin Syarif juga mengungkapkan, ia menyadari dengan infrastruktur jalan yang baik, akan melancarkan kegiatan perdagangan, distribusi logistik hingga pedesaan dengan waktu yang cepat, sehingga akan dapat menekan harga menjadi lebih murah, dan akan terjadi percepatan pembangunan ekonomi yang menyejahterakan rakyat. Untuk itu, pembangunan infrastruktur jalan akan menjadi salah satu prioritasnya. [L]
Tim LUGAS Taliabu
Kontak Redaksi KLIK 📲
Akrawi yang juga Ketua PKPI Pulau Taliabu, sebagaimana dirilis sebuah media online, sangat menyayangkan kinerja dan tanggung jawab APMS di kabupaten Pulau Taliabu yang tidak dapat mendistribusi BBM bersubsidi hingga di tingkat desa. Oleh karenanya hingga saat ini banyak masyarakat belum mengkonsumsi minyak bersubsidi.
"Padahal alasan untuk menghadirkan APMS di Pulau Taliabu ini tak lain adalah untuk menyediakan minyak bersubsidi bagi masyarakat," ujar Akrawi.
APMS adalah perintis atau cikal bakal SPBU [Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum] yang melayani konsumen pengguna BBM, terutama di daerah terpencil atau seberang sungai atau laut.
“Saya juga mau sampaikan bahwa seharusnya dengan adanya APMS di Taliabu ini masyarakat sudah dapat jatah minyak bensin subsidi Rp 6.500 per liter, tapi kenyataannya hari ini bensin rata-rata didapatkan dengan harga Rp 12.000 per liter bahkan ada yg Rp 13.000," terang Akrawi dikutip dari lensanusantara.
Sebagaimana diketahui, akibat infrastruktur jalan yang kurang memadai sehingga distribusi BBM di pelosok wilayah Taliabu menjadi terhambat dan memakan biaya tinggi. Hal itu menjadikan harga BBM maupun komoditas lain yang berasal dari luar pulau menjadi lebih mahal.
"Hal sekecil ini saja mereka tra mampu urus, apalagi mau urus negeri yang begitu luas ini,” ujar Akrawi sinis atas ketidakmampuan kepemimpinan Taliabu menyediakan infrastruktur guna mendistribusikan kebutuhan masyarakat.
Akrawi mengajak masyarakat memilih calon pemimpin (bupati) yang bisa menyediakan kebutuhan warganya, salah satunya adalah minyak dalam hal ini BBM bersubsidi. Hal itu terungkap dari kampanye Akrawi di wilayah Kecamatan Taliabu Timur Selatan.
Tak dapat dipungkiri, faktanya adalah bahwa selama ini yang dapat menyediakan kebutuhan masyarakat dalam hal ini BBM Bersubdisi melalui APMS CV TIM adalah Muhaimin Syarif atau pasangan nomor urut 01.
Apakah Akrawi mulai berbalik mendukung pasangan 01? Tidak. Itu hanyalah ungkapan dalam kampanye guna memberikan pencerdasan kepada masyarakat agar tidak salah memilih.
Dihubungi terpisah, Muhaimin Syarif sepakat dengan jurkam AMR diatas, bahwa harga BBM menjadi lebih mahal di Taliabu, salah satunya akibat infrastruktur pendukung yang belum memadai sehingga menimbulkan biaya tinggi yang bepengaruh pada harga kebutuhan masyarakat.
Muhaimin Syarif juga mengungkapkan, ia menyadari dengan infrastruktur jalan yang baik, akan melancarkan kegiatan perdagangan, distribusi logistik hingga pedesaan dengan waktu yang cepat, sehingga akan dapat menekan harga menjadi lebih murah, dan akan terjadi percepatan pembangunan ekonomi yang menyejahterakan rakyat. Untuk itu, pembangunan infrastruktur jalan akan menjadi salah satu prioritasnya. [L]
Tim LUGAS Taliabu
Kontak Redaksi KLIK 📲
Tidak ada komentar