LUGAS | Kota Bekasi - Disaat pemerintah berupaya keras memutus mata rantai penyebaran covid-19, Yayasan Miftaahul Jihad yang berada di kota Bekasi membantu upaya percepatan penanggulangan Covid-19 dengan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri untuk pasien OTG (Orang Tanpa Gejala).
Pasien OTG yang ingin melakukan isolasi mandiri harus menunjukkan rekam medis oleh petugas kesehatan.
Tempat isolasi mandiri dibuat sesuai standar penilaian kelayakan oleh satuan tugas Covid-19 setempat mulai dari Lurah, Camat dan petugas kesehatan.
H. Suyatno selaku ketua Yayasan Miftaahul Jihad saat ditemui di kantor sekretariat yayasan pada Rabu (17/02/2021) menyampaikan bahwa terobosan yayasan yang menurutnya belum ada di tempat lain, yaitu Yayasan Peduli Pasien Covid-19 dengan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri bagi pasien OTG.
"Kami pengurus yayasan, para pembina, para pengurus bidang dan lainnya punya inisiatif membuat terobosan yaitu menyiapkan kebutuhan wilayah RW 05 dan RW 06 Pekayon Jaya, Bekasi Selatan ini, bahwa lantai 3 dipergunakan untuk tempat isolasi mandiri Covid-19, karena kami khawatir tempat yang disediakan pemerintah Kota Bekasi sudah penuh. Jadi bagi yang rumahnya agak sempit yayasan bisa menampung di tempat isolasi mandiri ini," terang H. Suyatno.
"Kami pengurus yayasan, para pembina, para pengurus bidang dan lainnya punya inisiatif membuat terobosan yaitu menyiapkan kebutuhan wilayah RW 05 dan RW 06 Pekayon Jaya, Bekasi Selatan ini, bahwa lantai 3 dipergunakan untuk tempat isolasi mandiri Covid-19, karena kami khawatir tempat yang disediakan pemerintah Kota Bekasi sudah penuh. Jadi bagi yang rumahnya agak sempit yayasan bisa menampung di tempat isolasi mandiri ini," terang H. Suyatno.
Lebih lanjut H. Suyatno menyampaikan bahwa tempat isolasi mandiri ini baru disiapkan dan belum dilaunching, "ini inisiatif kita semua dan dibantu relawan serta para donatur," ucapnya.
"OTG sendiri kan tidak terlalu parah, jadi masih bisa ditampung di tempat isolasi yayasan dan walaupun belum dilaunching kami telah menyiapkan semua, dari relawan, fasilitas tempat, operasional termasuk logistik. Alhamdulillah tim kita solid, mereka tidak dibayar dan benar-benar sukarelawan sebagaimana yang diajarkan nabi bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang berbuat baik pada orang lain," ujar H. Suyono kepada LUGAS.
Yayasan Miftaahul Jihad yang dipimpin H. Suyatno adalah sebuah yayasan yang berkontribusi langsung sebagai penyumbang generasi muda unggul dalam hal keilmuan. Yayasan Miftaahul Jihad yang berlamat di jalan Damar 1 Perum Pekayon Jaya Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ini berbasis pendidikan islam yaitu dengan menyelenggarakan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Madrasah dan Pondok Pesantren.
"OTG sendiri kan tidak terlalu parah, jadi masih bisa ditampung di tempat isolasi yayasan dan walaupun belum dilaunching kami telah menyiapkan semua, dari relawan, fasilitas tempat, operasional termasuk logistik. Alhamdulillah tim kita solid, mereka tidak dibayar dan benar-benar sukarelawan sebagaimana yang diajarkan nabi bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang berbuat baik pada orang lain," ujar H. Suyono kepada LUGAS.
Yayasan Miftaahul Jihad yang dipimpin H. Suyatno adalah sebuah yayasan yang berkontribusi langsung sebagai penyumbang generasi muda unggul dalam hal keilmuan. Yayasan Miftaahul Jihad yang berlamat di jalan Damar 1 Perum Pekayon Jaya Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ini berbasis pendidikan islam yaitu dengan menyelenggarakan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Madrasah dan Pondok Pesantren.
Dodi Kadarusman, ketua relawan tim Covid-19 wilayah RW 05 dan RW 06 kelurahan Pekayon Jaya menyampaikan bahwa fasilitas isolasi mandiri adalah swadaya warga dan donatur.
"Jadi berawal dari kami ngobrol bersama di masjid saat pengajian kemudian dibicarakan di yayasan, akhirnya kami musyawarahkan bagaimana kalau ruang gedung ini dimanfaatkan menjadi tempat isolasi mandiri," tutur Dodi.
"Alhamdulillah direspon baik oleh warga, kebetulan yayasan juga libur kegiatan, jadi ruangan kita manfaatkan," ujar Dodi.
"Jadi berawal dari kami ngobrol bersama di masjid saat pengajian kemudian dibicarakan di yayasan, akhirnya kami musyawarahkan bagaimana kalau ruang gedung ini dimanfaatkan menjadi tempat isolasi mandiri," tutur Dodi.
"Alhamdulillah direspon baik oleh warga, kebetulan yayasan juga libur kegiatan, jadi ruangan kita manfaatkan," ujar Dodi.
Tambahnya, "dan saat ini kami sudah siapkan 3 kamar. Kamar pertama (kapasitas) 5 orang, kamar kedua 8 orang dan kamar ketiga 2 orang. Kami juga sudah menyiapkan tim relawan. Semua tetap sesuai SOP, kami kerjasama dengan puskesmas."
Apa yang disampaikan Dodi Kadarusman diamini oleh Dida Djuhardi selaku wakil ketua relawan.
"Bahwa kami menyiapkan fasilitas tempat dan tim satgas hanya ingin berperan serta dalam membantu masyarakat. Kami ingin semua menumbuhkan kepedulian dimasa pandemi ini dan seterusnya, adapun dalam prakteknya terkait rekomendasi tetap kita serahkan dokter dalam hal ini puskesmas," ungkap Dida.
Dida berharap niat baik para pihak yang terlibat menghasilkan sesuatu yang baik, "dan harapan kami ada perhatian dari pemerintah," ucapnya.
Sementara itu dokter Agung Insani Firdaus selaku kepala Puskesmas Pekayon Jaya mengapresiasi penuh apa yang dilakukan RW 05 dan RW 06.
"Bahwa kami menyiapkan fasilitas tempat dan tim satgas hanya ingin berperan serta dalam membantu masyarakat. Kami ingin semua menumbuhkan kepedulian dimasa pandemi ini dan seterusnya, adapun dalam prakteknya terkait rekomendasi tetap kita serahkan dokter dalam hal ini puskesmas," ungkap Dida.
Dida berharap niat baik para pihak yang terlibat menghasilkan sesuatu yang baik, "dan harapan kami ada perhatian dari pemerintah," ucapnya.
Sementara itu dokter Agung Insani Firdaus selaku kepala Puskesmas Pekayon Jaya mengapresiasi penuh apa yang dilakukan RW 05 dan RW 06.
"Kami pihak puskesmas tidak akan bisa bekerja sendiri, makanya isolasi mandiri berbasis masyarakat yang diprakarsai RW 06 dan RW 06 perlu diapresiasi. Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan," ujar dokter Agung.
Hal seperti itu, diungkapkan dokter Agung sangat membantu upaya penanganan pandemi Covid-19 mempermudah puskesmas yang tadinya harus kontrol ke rumah-rumah, sekarang berpusat di lokasi isolasi mandiri berbasis masyarakat tersebut.
"Saya berharap RW 05 dan RW 06 bisa menjadi contoh RW-RW lain khususnya di Pekayon Jaya, umumnya kota Bekasi," pungkas dr Agung seraya berharap.
Reporter: Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo
Artikel terkait Klik DI SINI
Hal seperti itu, diungkapkan dokter Agung sangat membantu upaya penanganan pandemi Covid-19 mempermudah puskesmas yang tadinya harus kontrol ke rumah-rumah, sekarang berpusat di lokasi isolasi mandiri berbasis masyarakat tersebut.
"Saya berharap RW 05 dan RW 06 bisa menjadi contoh RW-RW lain khususnya di Pekayon Jaya, umumnya kota Bekasi," pungkas dr Agung seraya berharap.
Reporter: Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo
Artikel terkait Klik DI SINI
Tidak ada komentar