LUGAS | Jakarta - Kapal selam KRI Nanggala-402 baru tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya,
Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan
TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo
Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.
Hingga kemudian KRI Nanggala-402 yang sudah berusia 44 tahun itu dikonfirmasi mengalami kecelakaan di kedalaman 800 meter dengan dugaan mengalami retak dan belum ditemukan kecuali material ringan berupa serpihan-serpihan.
Indonesia kini hanya memiliki 4 kapal selam dari idealnya 12 kapal selam.
Dalam catatan tiga tahun terakhir, ini adalah kecelakaan ketiga yang melibatkan kapal TNI yang sudah tua.
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan KRI Nanggala, yang selesai dibangun 44 tahun silam di Jerman, masih dalam keadaan baik dan telah menerima surat kelaikan sebelum digunakan berlatih.
KASAL Laksamana TNI Yudo Margono juga mengatakan kapal itu sudah beberapa kali digunakan untuk menembakkan torpedo.
"Jadi KRI Nanggala dalam keadaan siap tempur sehingga kita kirim, libatkan, untuk latihan..." kata Yudo dalam konferensi pers Kamis (22/04).
Dikatakannya, tahun 2020 kapal juga sudah dirawat (di docking) di PT PAL, sehingga "masih sangat layak."
Sebagai catatan, tahun 2020 alutsista kapal perang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), KRI Teluk Jakarta-541 juga tenggelam di perairan arah timur laut Pulau Kangean, Jawa Timur.
Baca juga:
Tidak ada komentar