Agus Hermawan, Ketua RW 03 Kebon Pala Makasar Jakarta Timur tampak sedang mengisi ulang tabung oksigen di kawasan Cipinang Muara.
LUGAS | Makasar, Jakarta Timur - Guna mewujudkan kesetiakawanan sosial ditengah pandemi Covid-19, mungkin bisa ditiru apa yang dilakukan di RW 03 Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar Kota Administrasi Jakarta Timur.
Agus Hermawan, ketua RW 03 dibantu para kader PKK/Dasa Wisma menghimpun alat kesehatan yang dimiliki oleh warga di RW 03 yang meliputi 9 RT.
"Terutama peralatan terkait pertolongan pertama kedaruratan seperti oksigen dan pulse oxymeter," terang Agus Hermawan.
Pulse oxymeter merupakan alat cek saturasi oksigen yang cukup praktis dan dapat digunakan sendiri di rumah.
Kemudian dari menghimpun tabung oksigen, Agus kemudian mengecek isinya, dan yang kosong langsung dibawa ke tempat isi ulang.
"Tabung oksigen yang kosong segera kita isi ulang supaya siap setiap saat ada yang membutuhkan," ujar Agus.
Langkah Agus melakukan inovasi penanganan kedaruratan dengan melibatkan warga yang memiliki peralatan kesehatan, ini dilatarbelakangi dua kasus semasa pandemi Covid-19, yang mana warga tersebut berusaha dibawa ke rumah sakit, namun tak tertolong jiwanya akibat kehabisan oksigen selama dalam perjalanan.
"Belum lagi ketika sudah sampai di rumah sakit ternyata penuh dan tidak mendapat pertolongan, sehingga harus mencari rumah sakit lain dan ditengah perjalanan mencari rumah sakit itulah kehabisan oksigen," tuturnya.
Di wilayah yang dipimpinnya, RW 03, juga memiliki ambulans yang dikelola komunitas Arema Batavia Bersama di lingkungan RT 01. "Ambulans ini bantuan pribadi warga kita yang punya kepedulian tinggi terhadap tetangga sekitar," ucap Agus.
Perihal inovasinya dalam mengatasi situasi darurat ini, Agus mengungkapkan ingin agar risiko fatal dapat ditekan sekecil mungkin dengan membuang ego dan membangkitkan kepedulian sosial terhadap sesama.
"Buang ego dan memikirkan diri sendiri atau kelompok, mari kita saling bahu-membahu menyelamatkan warga di lingkungan kita," tegasnya.
Lanjut Agus, "coba pikirkan kalau musibah itu terkena ke diri kita atau keluarga kita, lalu tetangga tidak mau membantu. Coba renungkan baik-baik."
Oleh karena itu, Agus Hermawan memberdayakan ibu-ibu penggerak kader PKK/Dasa Wisma untuk mendata dengan menanyakan ke warga di masing-masing RT perihal tabung oxigen untuk sosial kemanusiaan.
"Insha Allah akan dikembalikan seperti semula," ucap Agus.
Tingginya kebutuhan akan oksigen dimasa pandemi ini sangat dirasakan, sudah banyak pasien Covid-19 dan lainnya tak tertolong akibat kehabisan oksigen sementara keluarga sedang mengusahakan mendapat pertolongan medis dan rumah sakit.
Saat inipun, persediaan tabung oksigen di kantor RW sudah habis, terpasang semua di warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Ia mengapresiasi dan berterimakasih kepada warga yang telah meminjamkan tabung oksigennya dan warga yang berusaha membeli atau memiliki tabung oksigen sendiri.
"Itu sebabnya dengan kita mengumpulkan perlengkapan medis untuk kedaruratan ini, sebagai bagian dari kepedulian terhadap warga di lingkungan kita. Kalau kita wafat apakah mungkin jenazah kita menunggu keluarga yang jauh untuk mengurusnya? Itu juga kalau datang. Maka dari itu pikirkanlah bahwa saudara terdekat kita adalah tetangga-tetangga sebelah kita dan lingkungan kita," tutur Agus.
Abdul Haris, Kasipem Kelurahan Kebon Pala
Sementara itu Kepala Seksi Pemerintahan (Kasipem) Kelurahan Kebon Pala, Abdul Haris, ditemui usai memimpin rapat koordinasi FKDM di Posko PPKM pada Senin (12/07/2021), menilai inovasi yang dikembangkan Agus Hermawan sebagai sesuatu yang baik dan perlu dicontoh oleh RW lain.
"Itu inovasi yang sangat bagus dan bermanfaat untuk meminimalisir risiko pasien tidak tertolong. Saya harap hal seperti ini dapat disampaikan ke RW lain, dan ditiru supaya ada kemandirian dalam mengatasi situasi darurat, mengingat tenaga medis yang terbatas dan antrian rumah sakit," pungkas Abdul Haris.
(Mahar Prastowo)
Semua artikel tentang Kelurahan Kebon Pala klik DI SINI
Tidak ada komentar