Kapolsek Jatisampurna Gandeng Pokdarkamtibmas Bhayangkara Wujudkan Polri Presisi di Wilayahnya

"Polri yang Presisi adalah Polri yang prediktif, responsibiliras, transparan dan berkeadilan," jelas Iptu Santri Dirga, S.T.K, S.I.K., Kapolsek Jatisampurna, Polres Metro Bekasi Kota.


LUGAS | Kota Bekasi - Polsek Jatisampurna memiliki Kapolsek termuda yang berpengalaman dan peduli masyarakat terdampak Covid-19. Agus Wiebowo dari LUGAS berkesempatan berbincang dengan sang Kapolsek, Iptu Santri Dirga, S.T.K, S.I.K, di kantornya, Jalan Raya Kranggan No. 01, Jatisampurna, Kota  Bekasi, Kamis (12/11/2021).

Santri Dirga dalam bincang-bincang dengan LUGAS menyampaikan bahwa Polri Presisi merupakan slogan kerja yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sejak dilantik sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara pada Januari 2021 lalu.

"Polri yang Presisi adalah Polri yang Prediktif, Responsibiliras, Transparan dan Berkeadilan," ujarnya.

Terangnya, "prediktif sendiri berarti kita bisa memprediksi potensi kerawanan, disini kental katanya dengan upaya preventif atau pencegahan kejahatan. Semua konsep yang diterapkan di seluruh polsek itu sama, termasuk di polsek Jatisampurna."

Dikatakan Santri Dirga, meski Polsek Jatisampurna masih seumur jagung dengan keterbatasan sumber daya, termasuk sumber daya manusianya dengan jumlah personil hanya 30 orang, tapi tetap gencar melakukan upaya-upaya pencegahan kejahatan.

"Kami dengan gencar tetap terus melakukan upaya-upaya preventif ataupun pencegahan kejahatan, yaitu dengan cara melakukan patroli-patroli ataupun kegiatan rutin yang ditingkatkan," ungkap Santri.

Untuk mengatasi keterbatasan personil itu, pihaknya merangkul potensi masyarakat sebagai mitra, salah satunya Pokdarkamtibmas Bhayangkara.

"Dengan keterbatasan personil tapi tidak menjadi alasan pembatasan kinerja, kami dapat merangkul mitra-mitra polri seperti Pokdarkamtibmas Bhayangkara," kata lulusan Akpol tahun 2015 ini.

Diungkapkan mantan Kapolsek Benua Kayong ini,  Pokdarkamtibmas Bhayangkara di wilayahnya sangat aktif, bahkan turut piket malam bersama.

"Karena wilayah Polsek Jakasampurna cukup rawan di jam-jam tengah malam sampai pagi, makanya kami libatkan Pokdarkamtibmas Bhayangkara patroli dalam rangka pencegahan  kejahatan," terangnya.

Dengan aktifnya masyarakat menjadi mitra, bahkan  ada piket bersama dari anggota polri dan dari pokdar subsektor, sangat membantu kinerja kepolisian yang tak dapat menjangkau hingga RT/RW setiap hari.

Soal Responsibilitas dalam konsep Polri Presisi, ia mengatakan polsek haris cepat tanggap dalam menangani kamtibmas.

"Jadi laporan yang masuk kita tangani dengan cepat dan tanggap. Walaupun personil maupun tupoksi kita terbatas tapi kami tidak membatasi tanggung jawab kami pada masyarakat," tegasnya.

Sebagaimana diketahui diera digital saat ini,  masyarakat bisa melaporkan kejadian tanpa harus ke Polsek tapi bisa melalui sarana digital berupa gadget dengan aplikasi media sosial, "dan akan kita tindak lanjuti melalui operasional di lapangan," ucap Kapolsek.

Adapun dengan status Polsek Jatisampurna yang masih tipe pra-rural, sesuai arahan pimpinan hanya penyelidikan-penyelidikan.

"Ketika  sudah meningkat ke penyidikan kita limpahkan ke Polres," ucap putra pasangan pendekar hukum yaitu ayahanda Daru Tri Sadono seorang jaksa senior dan ibunda seorang pamen polisi AKBP Henny Yefinar.

Meski dengan status pra-rural tersebut, tidak kemudian keterbatasan seperti itu  membatasi dalam  pengungkapan-pengungkapan kejahatan.

"Contohnya kemarin ada kejadian penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia, walaupun laporan polisinya ada di Polres tapi karena ada di wilayah hukum kami, kami tetap melaksanakan penyelidikan sampai ke penangkapan. Tetapi proses penyidikan dan penahanan tetap kami limpahkan ke Polres. Jadi walaupun penyidikan ada di polres kami tetap melaksanakan responsibilitas kami selalu anggota polri dalam melayani masyarakat," terang Kapolsek.

Sementara itu untuk untuk visi transparansi berkeadilan Polri Presisi, dikatakan Kapolsek ialah segala upaya dalam melaksanakan tupoksi yang transparan.

"Disitu ada akuntablitas, juga dapat dipertanggung jawabkan. Ketika ada pelanggaran pada anggota akan kami tindak sesuai peraturan, karena banyak juga kejadian dilakukan oleh oknum polri, itu tidak ditutup-tutupi tapi tetap dilakukan penindakan dan masyarakat dapat memonitornya. Dan diera digital ini, media adalah salah satu agen intelijen kami  terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anggota," terang Kapolsek.

Santri Dirga, suami dari Gita Purna Indiera Adhiasti ini bersama para anggota selalu berusaha untuk dekat dengan warga guna memberikan keamanan dan kenyamanan. Dengan terjalin komunikasi aktif antara warga dengan pihak kepolisian, dapat bersama-sama dalam menjaga kamtibmas yang aman dan kondusif.

Kepada masyarakat ia berpesan  untuk selalu waspada, "tolong dijaga rumah masing-masing, terutama curanmor itu sangat rawan, jangan bepergian malam hari diatas jam 12, banyak gang motor," pungkasnya mengakhiri perbincangan.

Santri Dirga lulus dari akademi kepolisian pada tahun 2015, dan mendapat penempatan pertama di Polres Ketapan Kalimantan Barat selama 3 tahun sampai menjabat sebagai Kanit Intel.

Kemudian ia mendapat promosi dan mutasi jabatan  menjadi Kapolsek Benua Kayong yang statusnya juga sama seperti Jatisampurna, yaitu type D alias pra-rural. Bedanya, Benua Kayong adalah wilayah yang sangat sepi jauh dari keramaian kota besar, sedangkan Jatisampurna berada di wilayah penyangga ibukota.

Tahun 2019 ketika mendapat  penempatan di Polda Metro Jaya khususnya di polres Metro Bekasi Kota sambil melanjutkan pendidikan di PTIK, sejumlah posisi ditempatinya, dari Kanit Harbang di Satreskrim, Kanit Ranmor di Sat Reskrim, kemudian Kanit Reskrim Polsek Pondokgede dan kini Kapolsek Jatisampurna.


Laporan Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo

Tidak ada komentar