LUGAS | Kota Bekasi - Bisnis kacamata usai pandemi kembali menggeliat dengan tetap mengedepankan kualitas terjamin dan harga terjangkau mampu bersaing. Seperti dituturkan Kartono, A.Md.RO, pemilik optik Aksara yang juga pengurus Ikatan profesi Optometris Indonesia (IROPIN) Cabang Kota Bekasi sekaligus pengurus gabungan pengusaha optik Indonesia (GAPOPIN) Cabang Bekasi.
Berbagai hal seputar bisnis optik disampaikan Kartono dalam bincang santai dengan wartawan Lugas di optik Aksara miliknya di Jalan Wibawa Mukti 2 No 97 Kebantetan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (23/11/2022).
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak bisa dipungkiri masyarakat semakin dekat dengan perangkat pintar baik itu smartphone maupun komputer.Namun semakin seringnya menggunakan perangkat tersebut tentunya akan membuat mata menjadi lelah.
Berbisnis dengan urusan mata atau usaha optik atau hal-hal yang berhubungan dengan mata, masih tergolong jarang dilirik orang. Menurut Kartono Optikal ataupun Optik adalah suatu tempat yang berhubungan dengan kacamata, begitulah yang sering kita dengar. Namun kita juga sering mendengar adanya Toko Kacamata.
"Perbedaan yang mendasar mungkin terletak pada kualitas kacamata yang digunakan dimana pada optik, tentu kualitas kacamata harus lebih baik ketimbang yang berada pada toko yang sama. Selain itu di optik biasanya mempekerjakan optisi atau petugas pemeriksa mata anda yang terlatih dan tersertifikasi sehingga hasil pemeriksaannya jauh lebih akurat. Dengan pelayanan yang lebih baik, maka dengan sendirinya harga yang ditawarkan di optik tentu lebih mahal," kata Kartono.
Omset pendapatan pengusaha optik atau yang bergerak dibidang bisnis penjualan kacamata Kota Bekasi saat ini kembali normal usai pandemi covid 19. Namun demikian Kartono menyampaikan saat pandemi omset tetap menurun sekitar 20 persen.
"Karena kami sebagai pelaku usaha di bidang kesehatan kami mendapatkan ijin layanan khusus, namun demikian kami tetap mengalami penurunan omset sampai 20 persen. Namun kedepan kami optimis di tengah persaingan banyaknya bermunculan optik baru, kami kedepankan kualitas dan pelayanan sehingga pengunjung merasa puas dan optik Aksara semakin ramai," tandasnya.
Menurut Kartono memiliki mata yang sehat adalah hal yang sangat berharga.
Masih minimnya pengetahuan akan kesehatan mata pasca anak-anak belajar online memakai HP yang bisa mengakibatkan Kelainan refraksi merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan penglihatan buram. Kelainan refraksi pada anak dapat berupa miopa, hipermetropia, dan astigmatisma. Pada miopia, penglihatan dekat lebih baik dibandingkan penglihatan jauh. Lensa minus diperlukan untuk koreksi kondisi tersebut.
Jika mata dan fungsi penglihatan bermasalah, tentu akan menghambat aktivitas sehari-hari serta kesulitan menikmati pemandangan dan karya seni yang indah.
"Supaya dilakukan pemeriksaan mata secara berkala, karena semakin tua usia seseorang, kesehatan mata dan fungsi penglihatan rentan terganggu. Selaian itu orang tua untuk lebih jeli pada anak-anaknya kapan harus diperiksakan matanya. Jadi pemeriksaan mata perlu dilakukan agar fungsi mata tetap terjaga dengan baik," tutup Kartono.
Tidak ada komentar