Halal Bihalal Keluarga Besar Sono Wijoyo Hadirkan Ki Anom Suroto, Ki Bayu Aji, Hingga Gareng dan Eka Uget-uget




LUGAS | Wonogiri - Dhalang kondang  Ki Anom Suroto sepanggung bersama anaknya, Ki Bayu Aji dalam pagelaran wayang dengan lakon "Wahyu Cakra Ningrat" di kediaman H. Sadiman, dalam rangka halal bihalal keluarga besar Sono Wijoyo di Desa Ngelo, Jatiroto, Rabu (26/04/2023).

Tampak hadir sejumlah tamu undangan diantara tiga ribuan penonton, antara lain Miran selaku Camat Jatiroto, AKP Darmin S.H Kapolsek Jatiroto, Dhana S.Sos., Sekcam Jatiroto, Nanik Nur Samawati Kepala Desa Ngelo, Pujianto Lurah Dungkambil, serta para RW/RT sedesa Ngelo.

Pagelaran Wayang Dhalang Kondang Ki Anom Suroto selain dihadiri warga sekitar bahkan dihadiri dari kecamatan lain. Ki Anom Suroto  dalang wayang kulit purwa yang mulai dikenal sebagai dalang sejak tahun 1975-an. Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana.

Dalam pagelaran wayang ini juga dilakukan pembagian kupon gratis sebanyak 2500 kupon  untuk penonton tukarkan dengan jajanan seperti soto, mie ayam, dan bakso yang dibagikan saat penonton memasuki rumah kediaman H. Sadiman selaku tuan rumah.

Disamping Dhalang Kondang Ki Anom Suroto juga dihadirkan bintang tamu Gareng dari Semarang dan Eka "Uget-uget" Suranti dari Kebumen yang dikenal sebagai Sinden Ngapak Asal Kebumen yang piawai menghibur penonton.





Gareng yang bernama asli Sumar Bagyo, merupakan seniman wayang orang Ngesti Pandawa warga Pedurungan Lor, Kota Semarang yang sering diajak dalang-dalang kondang di Indonesia untuk melawak di adegan Goro-goro.

Tak hanya menghibur, Gareng juga memberikan filosofi dan penafsiran nama desa Ngelo.

N: Nanggap wayang dalu niki wujudipun syukuran (menggelar pertunjukan wayang malam ini sebagai wujud syukur).
G: Gawe remenipun Mbah Haji Sono Wijoyo (Membuat senang Mbah Haji Sono Wijoyo)
E: Ewa ujub ingkang kaping tiga kagem Halal Bihalal (merupakan yang ketiga kalinya halal bihalal).
L: Loro Dhalange Ki Anom Suroto dan Ki Bayu Aji (dua Dhalangnya Ki Anom Suroto dan Ki Bayu Aji).
O: Ora keri Garenge Soko Semarang (Tidak ketinggalan Garengnya dari Semarang).


Sementara kata Halal Bi Halal diartikan Gareng Sumar Bagyo sebagai berikut:
HA: Hanya ada di Indonesia, ini kaitanya dengan sejarah Indonesia dan sudah dibudayakan di indonesia;
LAL: Lalu segeralah minta maaf kepada orang yang kamu kenal
BI: Bila ada yang minta maaf kepadamu.
HA: Harus kamu maafkan juga.
LAL: Lalui Lebaran tanpa Halal BI Halal akan terasa hampa.



H. Sadiman selaku tuan rumah mengungkapkan, ia dan keluarga besar Sono Wijoyo mengadakan syukuran sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas pencapaian-pencapaian ia dan keluarganya dalam usahanya.

Keluarga Besar Sono Wijoyo diungkapkan H. Sadiman mempunyai 6 anak dengan keberhasilan masing-masing dibidangnya seperti H. Sadiman dan H. Sadiyo sebagai kontraktor, H. Sadimin sebagai pegawai Dinas PU NTB,  Saliyem sebagai ibu rumah tangga, Sukardi sebagai pengusaha toko material di Solo, Sukarti sebagai pengusaha kelontong di Jalan Raya Parang Tritis (DIY).

Tak lupa Gareng mengartikan nama Sadiman.

"Sa, saking uletnya beliau jadi berhasil. Di, dikenal orang yang suka usaha dan doa. Man, manusia yang suka memberi kepada sesama atau dermawan," ucap Gareng disambut tepuk tangan penonton.

H. Sadiman merupakan putra Wonogiri  kelahiran  desa Ngelo, kontraktor yang berhasil di Lombok (NTB) dengan bendera PT. Indra Agung. Selain kontraktor ia telah juga mempunyai dua mini market di kota Mataram.

Dengan keuletannya, ia juga berhasil mencetak regenerasi kontraktor baru salah satunya H. Mardi dengan bendera  PT Damar Sejati.



(Sulardi )

Tidak ada komentar