LUGAS | Surabaya - Asfiyatun, seorang nenek berusia 60 tahun di Surabaya divonis hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar gara-gara menerima paket yang berisikan 17kg ganja yang dipesan anaknya, Santoso.
Santoso adalah narapidana kasus narkoba yang menjalani hukuman di Lapas Semarang. Dari balik sel tahanan, ia memesan 17kg ganja dari Lampung dan dikirim ke rumah sang ibu di Surabaya.
Asfiyatun sendiri awalnya tak tahu isi paket tersebut. Santoso kemudian meneleponnya dan mengatakan bahwa paket tersebut berisi ganja. Hanya berselang dua hari kemudian, Asfiyatun pun kemudian ditangkap polisi.
Asfiyatun pun menangis saat mendengar vonis yang dibacakan di Pengadilan Negeri Surabaya, pada Rabu (26/7/2023) lalu. Di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, dirinya mengaku kecewa karena seperti merasa dijebak oleh anaknya sendiri, Santoso.
"Menjatuhkan pidana selama 5 tahun dan denda Rp2 miliar subsider 4 bulan penjara," kata Majelis Hakim yang diketuai oleh Parta Bargawa.
Tidak ada komentar