Khidmat dan Penuh Kegembiraan, Hari Guru Nasional di SIT Al Itqon Balaraja

"Perayaan ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya penghargaan terhadap dunia pendidikan dan peran guru dalam membimbing anak-anak menjadi pribadi yang berkualitas." (Dr. Komaruzaman, M.Ed., Direktur Utama SIT Al Itqon Balaraja)




LUGAS | Balaraja, Tangerang -
Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Itqon Balaraja merayakan Hari Guru Nasional dengan semarak namun tetap lhidmat. Sebanyak 25 guru dari lembaga pendidikan ini turut serta dalam perayaan yang dipenuhi keceriaan dan kebersamaan.

Acara ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Ust. Qomaruzzaman, M.Ed., yang memegang jabatan sebagai Direktur Utama, memberikan warna tersendiri pada momentum berharga ini.

Perayaan ulang tahun guru nasional di  Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Itqon Balaraja tidak hanya menjadi momen untuk merayakan dedikasi dan kontribusi para pendidik, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan di antara mereka.

Kebersamaan sepanjang acara menciptakan suasana hangat dan penuh semangat, mencerminkan spirit positif dalam dunia pendidikan.

Dr. Komaruzaman,M.Ed dengan kehadirannya, memberikan apresiasi yang mendalam terhadap peran penting para guru dalam membentuk karakter dan ilmu pengetahuan bagi generasi muda.

Sambutannya yang penuh inspirasi menjadi penghormatan bagi setiap guru yang telah berkomitmen dalam mencetak generasi unggul di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Itqon Balaraja.

"Perayaan ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya penghargaan terhadap dunia pendidikan dan peran guru dalam membimbing anak-anak menjadi pribadi yang berkualitas," ucapnya.

Ia berharap semangat kebersamaan dan dedikasi yang terpancar dalam perayaan ini terus membara dalam perjalanan pendidikan di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Itqon Balaraja.





Sementara itu Ade Sumarlia, S.Kom., M.Pd,\., Direktur Sekolah SIT Al Itqon Balaraja menyampaikan bahwa menjadi  seorang guru itu bukan sekedar mentransfer ilmu saja kepada anak anak, tapi menjadi seorang guru itu perlu banyak belajar tentang sebuah keikhlasan dan kesabaran dari apa yang dilakukan dan dimaknai dari semua cerita masing masing anak sebagai pelajaran hidup.

"Menjadi  seorang guru itu bukan sekedar mentransfer ilmu saja kepada anak anak, tapi menjadi seorang guru itu perlu banyak belajar tentang sebuah keikhlasan dan kesabaran dari apa yang dilakukan dan dimaknai dari semua cerita masing masing anak sebagai pelajaran hidup," ujar Ade Sumarlia.

"Jangan pernah melihat siapa yang bicara tapi lihat apa yang dibicarakan dari lisannya, terkadang kita bisa belajar dari anak kecil sekalipun," ucap Ade Sumarlia.

Komunikasi yang intens perlu dilakukan antar tim fasilitator (guru) untuk menciptakan kekompakan dalam menjalankan semua amanah yang saat ini sedang dijalani bersama, selain itu diperlukan juga komunikasi intens terhadap wali murid agar terbangun hubungan yang baik antar guru dan wali murid.

"Respon cepat dibutuhkan dalam hal mendidik anak anak agar semua bisa berjalan lancar dari berbagai macam sisi," ucap Ade.

Dari setiap kegiatan perlu adanya evaluasi sebagai bentuk peningkatan kualitas nantinya.

"Karena dengan adanya evaluasi kita bisa memperbaiki dari berbagai macam kegiatan ataupun program yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan," pungkas  Ade.


Tentang SIT Al Itqon

AL ITQON dalam terminologi bahasa Arab berarti profesional. Al Itqon mengambil makna singkatan dari Ilmu, Taqwa dan Qonaah. Al Itqon didirikan pada tanggal 1 Muharam 1428 Hijriyah bertepatan dengan 20 Januari 2007 M, berada di bawah yayasan El Rasied, akta nomor 42 oleh Notaris M. Handoko Halim, SH dan pengesahan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia no. C-2333.HT.01.02.TH 2007. Yayasan ini dibina oleh keluarga besar Allahuyarham KH. Muhammad Rasyidi yang berorientasi pada bidang pengembangan sumber daya manusia berupa lembaga pendidikan, bimbingan, pelatihan, kursus dan konsultasi pendidikan.


SIT Al Itqon memiliki 5 (lima) filosofi pembelajaran dan 6 target capaian pembelajaran.

LIMA FILOSOFI PEMBELAJARAN
 

  1. Keluhuran akhlak melalui keteladan guru dan lingkungan sekitar
  2. Menciptakan ruh dan girah kelslaman, melalui pendekatan penuturan sirah nabawiyah (kisah kehidupan Rasulullah dan para sahabat)
  3. Membangun jiwa kepemimpinan dan keberanian, melalui outbond training
  4. Memahami teknologi informasi melalui pendekatan teknologi multimedia
  5. Membiasakan dekat dengan masjid dan tilawah al Qur’an, melalui shalat Dluha berjamaah dimasjid dan tahfiz al Qur’an


TARGET YANG INGIN DI CAPAI

  1. Terbentuknya insan kreatif, mandiri dan amanah dengan keluhuran akhlak
  2. Mampu menghafal Juz’amma, Surat Yasin, Waqiah dan al Mulk
  3. Dengan kesadaran sendiri memahami dan mengamalkan akhlak Islami
  4. Memiliki keberanian dalam percakapan dasar bahasa Arab dan Inggris
  5. Memiliki kemampuan dasar kehidupan dan kepemimpinanMemiliki kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar







(Sulardi, Mahar Prastowo, Ida Farida)

 

Tidak ada komentar