![]() |
Cahyo Budi (memegang papan winner prize) beserta Tim Grader |
LUGAS | Jakarta – Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) bersama Liugong Indonesia kembali menyelenggarakan Technical Skill Competition ke-7 pada 17-18 Oktober 2024. Acara tahunan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan teknis dalam industri alat berat serta memperkenalkan inovasi teknologi terbaru. Sebanyak tujuh tim yang masing-masing terdiri dari tiga peserta, bersaing dalam berbagai tantangan teknis, mulai dari instalasi hidrolik hingga pengoperasian alat berat elektrik.
Pada akhir kompetisi, Tim Grader berhasil keluar sebagai juara pertama dengan perolehan skor 525 poin, membawa pulang hadiah uang tunai sebesar Rp 22,5 juta. Mereka juga berhak mewakili Indonesia dalam Liugong Global Competition di Tiongkok yang akan diadakan awal November 2024. Di posisi kedua, Tim DW meraih skor 522,5 dan menerima hadiah sebesar Rp 15 juta, sementara Tim Dozer dengan skor 519 mendapat hadiah Rp 9 juta sebagai juara ketiga. Empat tim lainnya mendapat penghargaan partisipasi sebesar Rp 3 juta.
Mulyono, Project PIC dari kompetisi ini, mengungkapkan bahwa acara ini dirancang untuk mengasah keterampilan spesifik, seperti pengoperasian ekskavator elektrik dan diesel, serta teknologi forklift elektrik. Ia juga menyoroti penggunaan alat berat berbasis listrik sebagai salah satu keunggulan kompetisi tahun ini, sejalan dengan tren kendaraan elektrik di industri otomotif global.
"Teknologi elektrik tidak hanya hemat energi, tetapi juga lebih ramah lingkungan, karena perawatannya lebih sederhana tanpa perlu mengganti oli atau filter," kata Mulyono.
Ketua Panitia Penyelenggara, Trisno Raharjo, menjelaskan bahwa inovasi penggunaan alat berat elektrik ini sesuai dengan perkembangan teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi. Menurutnya, perawatan alat berat elektrik lebih mudah dan efisien dibandingkan dengan alat berat konvensional, menjadikan teknologi ini lebih unggul di berbagai aspek.
Dr. Syamsurizal, S.E., M.M., Direktur PNJ, turut memberikan apresiasi terhadap kolaborasi yang berkelanjutan dengan Liugong Indonesia. Ia menekankan bahwa kompetisi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan calon teknisi untuk belajar tentang teknologi terkini di bidang alat berat.
"Kami bangga menjadi tuan rumah kompetisi ini, yang semakin meningkatkan minat mahasiswa untuk belajar langsung mengenai perkembangan terbaru di industri," ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini, Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia, yang mempertegas pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok dalam sektor teknologi dan inovasi. Menurut Djauhari, kompetisi ini tidak hanya mendorong inovasi teknologi, tetapi juga mempererat hubungan bilateral kedua negara untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
"Teknologi dan inovasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan global. Kompetisi ini dapat menjadi wadah untuk mengasah kreativitas dan keterampilan yang relevan di industri," tuturnya dalam sambutan.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan acara ini, PNJ dan Liugong Indonesia berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia dan teknologi di industri alat berat, terutama di tengah percepatan transisi menuju teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Tidak ada komentar