LUGAS | Pekanbaru – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Budi Argap Situngkir, terus menggenjot program swasembada pangan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan). Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Dalam kunjungan kerja ke Rutan Kelas I Pekanbaru dan Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai, Selasa (26/11/2024), Budi Argap menegaskan bahwa pemanfaatan lahan kosong di lingkungan pemasyarakatan merupakan bagian dari arahan Menteri Hukum dan HAM untuk memberdayakan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan.
"Ini adalah bentuk komitmen kita untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus memberdayakan warga binaan agar memiliki keterampilan yang bermanfaat setelah mereka bebas nanti," ujar Budi Argap.
Saat meninjau Rutan Pekanbaru, Budi Argap didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan Ricky Dwi Biantoro memeriksa kesiapan lahan yang telah dibersihkan untuk dijadikan area pertanian dan perikanan. Di Rutan ini, warga binaan akan dilibatkan dalam budidaya berbagai jenis tanaman pangan dan ikan.
"Lahan kosong di sekitar Rutan akan kita manfaatkan untuk budidaya tanaman pangan, seperti sayuran, cabai, dan tanaman lain yang mendukung kebutuhan pangan," jelas Budi.
Di Lapas Narkotika Rumbai, potensi lahan yang lebih luas menjadi perhatian utama. Budi Argap menyebutkan bahwa lahan tersebut akan ditanami buah-buahan, seperti durian musang king, serta tanaman pangan seperti singkong, pepaya, cabai, dan terong. Selain itu, Lapas ini juga akan mengembangkan budidaya ikan lele untuk mendukung program tersebut.
Program ketahanan pangan ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan internal Lapas dan Rutan, tetapi juga memberikan manfaat lebih luas bagi negara dan masyarakat.
"Hasil dari program ini akan masuk ke kas negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Selain itu, warga binaan akan mendapatkan pelatihan bercocok tanam dan beternak yang dapat mereka manfaatkan setelah bebas," ujar Budi.
Ia juga menambahkan bahwa program ini dirancang untuk menjadi sarana pembinaan yang holistik.
"Ini adalah upaya kita membekali warga binaan dengan keterampilan praktis sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional," imbuh Budi.
Lebih jauh lagi, Budi Argap mengungkapkan visi jangka panjang dari program ini, yakni pengembangan kawasan agrowisata di lingkungan pemasyarakatan.
"Jika program ini berjalan dengan baik, ke depannya kita akan kembangkan menjadi agrowisata. Warga binaan akan terlibat langsung dalam pengelolaannya, sehingga mereka tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang bisa meningkatkan perekonomian mereka pasca-pembebasan," pungkas Budi.
Dengan program ini, Kakanwil Kemenkumham Riau berharap Lapas dan Rutan di Riau dapat menjadi contoh inovasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi warga binaan.
Sumber Humas Kemenkumham Riau
Tidak ada komentar