Keindahan Sri Lanka dalam Koleksi MIWA Manaram: Sinergi Seni, Budaya, dan Kepedulian Sosial





LUGAS | Jakarta – Setelah sukses dengan koleksi bertema Blue Lotus pada tahun 2023 yang digunakan untuk membantu pendidikan di Sri Lanka, MIWA Pattern, label kriya tekstil yang dipimpin Mira Hoeng, kembali menghadirkan koleksi spesial, kali ini bertajuk MIWA Manaram. Koleksi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kedutaan Besar Sri Lanka di Indonesia dan menjadi wujud penghormatan terhadap keindahan alam, budaya, serta nilai sosial di negara yang dikenal dengan kekayaan warisannya tersebut.

Mira Hoeng, pendiri sekaligus desainer di balik MIWA Pattern, terinspirasi untuk membuat motif Manaram setelah melakukan perjalanan ke Sri Lanka, di mana ia mengunjungi sekolah yang dibangun dari hasil penjualan koleksi Blue Lotus. Dalam kunjungan tersebut, Mira melihat langsung keindahan ornamen dekoratif pada bangunan-bangunan tradisional Sri Lanka yang sarat akan makna dan simbol keberuntungan. “Manaram dalam bahasa Sri Lanka berarti ‘sangat cantik’, dan itulah kesan yang ingin saya hadirkan dalam motif ini. Keindahan dekorasi Sri Lanka yang penuh detail terus membekas dalam ingatan saya,” ujar Mira.

Koleksi MIWA Manaram menampilkan kekayaan simbol dan ornamen yang melambangkan kemakmuran, keberuntungan, dan harapan positif, sesuai dengan filosofi tekstil sebagai medium untuk menceritakan budaya melalui gambar dan simbol. Dalam proses penciptaan, Mira menjadikan tekstil bukan hanya sebagai media seni, tetapi juga sebagai jembatan untuk menghubungkan kesan dan nilai antarbudaya, terutama antara Sri Lanka dan Indonesia.


Pendidikan Anak-Anak Sri Lanka dalam Fokus

Tak hanya indah, koleksi MIWA Manaram membawa misi sosial yang berkelanjutan. Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, H.E. Admiral Professor Jayanath Colombage, menyatakan rasa bangganya atas kolaborasi ini. Ia mengapresiasi langkah MIWA Pattern yang secara konsisten menggunakan seni sebagai sarana untuk mendukung pendidikan di Sri Lanka. “Karya-karya Mira menginspirasi dan menjadi simbol eratnya hubungan budaya antara Sri Lanka dan Indonesia. Koleksi ini tidak sekadar mempromosikan keindahan visual, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi generasi muda di Sri Lanka,” ujarnya.

Pada program sebelumnya, penjualan produk Blue Lotus berhasil mendanai pembangunan sekolah yang kini menampung sekitar 150 siswa di Sri Lanka. Tahun ini, dana dari hasil penjualan MIWA Manaram direncanakan untuk mendukung pembangunan sekolah baru yang akan menampung hingga 400 siswa, memperluas dampak dari program pendidikan tersebut.


Kolaborasi Kuliner: Perpaduan Rasa Indonesia dan Sri Lanka

Tidak hanya pada aspek tekstil dan pendidikan, kolaborasi ini juga meluas ke bidang kuliner. MIWA Pattern menggandeng Milou Farmhouse untuk menyelenggarakan acara peluncuran yang dipadukan dengan jamuan makan khas Sri Lanka dan Indonesia. Menu fusion hasil kolaborasi ini merupakan wujud pertemuan cita rasa rempah-rempah kedua negara, yang pada akhirnya menjadi simbol persahabatan kuliner.

Dalam jamuan makan tersebut, Milou Farmhouse menyajikan berbagai hidangan khas seperti Nasi Biryani, Nasi Liwet, Perkedel Jagung Lentil, Fish Rendang Dory, Chicken Curry, hingga Bitterballen Mochi. Sementara itu, Kedutaan Besar Sri Lanka memperkenalkan hidangan tradisional mereka seperti Potato Tempered ala Thel Dala, Eggplant Brinjal Moju, dan Raita Pickle. Jimmy Widjaja, pemilik Milou Farmhouse, menyatakan bahwa kolaborasi ini menghadirkan cita rasa baru yang harmonis dan saling melengkapi. “Banyak kesamaan dalam rempah yang digunakan, sehingga memudahkan kami untuk memadupadankan cita rasa Indonesia dan Sri Lanka dalam satu sajian,” jelas Jimmy.


Mengangkat Warisan Budaya melalui Karya dan Kepedulian Sosial

Koleksi MIWA Manaram tidak hanya berperan sebagai penanda artistik, tetapi juga menjadi simbol persahabatan, kolaborasi budaya, dan kepedulian sosial antara Indonesia dan Sri Lanka. Dengan mempertemukan keindahan motif tekstil yang kaya akan filosofi dan tradisi kuliner yang menyatukan dua budaya, acara peluncuran ini menjadi contoh bagaimana seni kriya bisa menjadi media yang kuat untuk merajut solidaritas dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Melalui inisiatif ini, MIWA Pattern dan Kedutaan Besar Sri Lanka berharap agar karya seni kriya yang dihasilkan tidak hanya membawa keberuntungan bagi pemakainya, tetapi juga memberikan harapan dan peluang pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di Sri Lanka. 



Galeri MIWA Manaram
Jakarta, 7 November 2024











 

Tidak ada komentar