LUGAS | BOGOR – Menentukan awal Ramadhan bukan sekadar hitungan astronomi. Di ufuk barat, saat matahari tenggelam, sekelompok pengamat langit bersiap. Pada Jumat, 28 Februari 2025, Tim Rukyatul Hilal DPD LDII Kabupaten Bogor turun ke Pusat Observasi Bulan Cibeas, Pelabuhan Ratu. Dengan mata terlatih dan teleskop terarah ke cakrawala, mereka berburu penampakan hilal—bulan sabit muda yang menandai datangnya bulan suci.
Pengamatan ini bukan pekerjaan mudah. Butuh kombinasi keahlian, peralatan canggih, dan cuaca yang bersahabat. Tim yang terjun ke lapangan terdiri dari Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor, H. Agus Makmuriyanto, S.T., M.Si., didampingi Ustadz Ahmad Adi Putra, S.H., serta Iskak Bandi S. dari Hubungan Antar Lembaga DPD LDII Kabupaten Bogor. Mereka tak sendiri. Tim ini akan bergabung dengan Kementerian Agama, Pusat Observasi Bulan Sukabumi, serta Islamic Astronomy Club Indonesia dalam pengamatan yang krusial ini.
Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor, Drs. H. Bambang Wahyudi, M.M., menegaskan bahwa keterlibatan LDII dalam rukyatul hilal adalah wujud sinergi dengan pemerintah. "Ini bentuk kontribusi LDII dalam mendukung keakuratan penentuan awal Ramadhan. Kami ingin memastikan bahwa ibadah umat berjalan sesuai syariat," ujarnya.
Di tengah persiapan, doa mengalir dari Dewan Penasehat DPD LDII Kabupaten Bogor, KH. IR. Achmad Jani R. "Semoga Allah memberikan kelancaran dan keberkahan dalam tugas ini," ucapnya lirih.
Penampakan hilal menentukan kapan umat Islam di Indonesia mulai menunaikan ibadah puasa.
Laporan Iskak Bandi
Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar