Ustadz Drs. KH. Ikin Ahmad Sodikin 


LUGAS | Kota Bekasi - Kehidupan dunia menuntut manusia melakukan aktivitas, baik aktivitas secara pribadi, kepada sesama manusia atau kepada sang pencipta (Allah SWT). Hal tersebut tentunya akan membawa dampak positif apabila dikerjakan dengan baik dan benar. khususnya bagi para pelajar sekolah maupun santri yang sedang menuntut ilmu. 

Hal ini disampaikan Ustadz Drs. KH. Ikin Ahmad Sodikin dalam tausiah dihadapan ratusan anak yatim, di Masjid Baitul Haq, Kelurahan Kayuringin Jaya Bekasi Selatan, Kota Bekasi, sabtu (22/2/2025).

Menurut Ustadz Ikin, ilmu yang bermanfaat menjadi doa sepanjang masa bagi seorang santri yang sedang giat menimba ilmu dengan guru atau kiai, besar harapan ilmu yang sudah diperolehnya (oleh santri) kemudian dapat diimplementasikan dalam sikap dan perilakunya.


Sikap dan perilaku yang baik dapat dikiaskan seperti halnya bak layaknya sebuah perhiasan, siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona dengan keindahan pancaran perhiasan itu, begitu juga agama Islam yang selalu mengajarkan sikap dan perilaku yang baik, lemah lembut, santun sebagaimana menjadi sarana dakwahnya Rosulullah SAW.

Dalam kesempatan itu, Ustadz KH. Ikin Ahmad Sodikin juga menyampaikan bahwa alah satu bentuk kasih sayang dan kepedulian  adalah dengan menyantuni anak yatim.  "Disunahkan untuk memberikan sedekah kepada orang-orang saleh, orang baik, orang yang menjaga kehormatan dan orang yang membutuhkan,"  Kata H. Ikin mengutip sebuah hadis. 


Santunan anak yatim adalah salah satu bentuk sedekah yang dianjurkan dalam Islam. Hal ini karena anak yatim termasuk salah satu golongan yang berhak mendapatkan santunan. 

"Dengan melakukan santunan anak yatim,  dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak. Santunan anak yatim juga dapat menjadi ladang pahala yang besar," jelas H. Ikin Ahmad Sodikin.


Dalam kesempatan itu, KH. Ikin Ahmad Sodikin menyampaikan  bahwa kegiatan santunan anak yatim ini sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Ia berharap agar kegiatan rutin santunan dan kegiatan positif lainnya untuk terus berkelanjutan.

“Apa yang dilakukan teman-teman dari DMI, para DKM dan semua yang terlibat dalam kegiatan santunan ini patut diapresiasi. Ini sangat luar biasa sudah berjalan enam tahun lebih tanpa putus rutin setiap bulannya. Ini perlu dipertahankan bahkan bisa dikembangkan, sehingga bisa menjadi contoh bagi  yang lain, apalagi kegiatan rutin seperti ini baru ada di Kayuringin,” pungkas KH. Ikin Ahmad Sodikin. (Agus W)