LUGAS | Klaten, 23 Mei 2025 – Dalam rangka memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam bidang keagamaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Serap Aspirasi Tokoh Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan Mitra Kementerian Agama pada Jumat (23/05) di Joglo Tengah Sawah, Jogonalan, Klaten.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Direktorat Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf. Tujuannya adalah menjaring masukan langsung dari tokoh-tokoh agama serta lembaga sosial keagamaan yang menjadi mitra strategis Kemenag dalam pembangunan keagamaan dan spiritual masyarakat.

Hadir sebagai narasumber antara lain H. Imam Buchari, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kemenag Jateng (mewakili Kakanwil yang sedang menunaikan ibadah haji), KH. Anif Solikhin selaku Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Klaten, serta Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Singgih Januratmoko.

Dalam sambutannya, KH. Anif Solikhin menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Klaten sebagai tuan rumah untuk keempat kalinya. Ia juga menyoroti momen istimewa dengan hadirnya H. Singgih Januratmoko, wakil rakyat dari Komisi VIII DPR RI. “Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Klaten kegiatan ini dihadiri langsung oleh anggota DPR RI dari Komisi VIII. Semoga kehadiran beliau membawa berkah dan kemajuan dalam pelayanan keagamaan di daerah,” ujarnya.

Sementara itu, H. Imam Buchari menekankan pentingnya pembangunan moderasi beragama dan pemberdayaan zakat serta wakaf. “Kegiatan seperti ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat. Kesadaran kolektif dalam mengelola zakat dan wakaf harus terus ditingkatkan. Republik ini akan goyah jika masyarakatnya menjauh dari agama,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pendidikan keagamaan di Indonesia sangat luas, mencakup madrasah, sekolah negeri, dan pesantren. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara DPR RI, Kemenag, dan masyarakat lintas agama demi kemajuan bersama.

Menanggapi hal tersebut, H. Singgih Januratmoko menggarisbawahi kompleksitas tugas Kemenag. “Kemenag mengurusi semua aspek kehidupan keagamaan dari lahir hingga akhir hayat, dan dari semua agama. Karena itu, masukan dari para tokoh agama dan masyarakat sangat diperlukan untuk perbaikan layanan ke depan,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP) tahun ini telah berhasil disalurkan ke berbagai institusi pendidikan di bawah Kemenag, termasuk madrasah dan sekolah keagamaan Kristen serta perguruan tinggi keagamaan.

Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif. Salah satu peserta berkelakar bahwa dari sekian banyak layanan Kemenag, pelayanan pernikahan adalah yang paling awet manfaatnya—karena buku dan sertifikat nikah bisa digunakan seumur hidup.

Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana efektif dalam menyerap aspirasi dan memperkuat sinergi pemerintah dengan tokoh-tokoh agama serta lembaga sosial keagamaan di seluruh Indonesia. (Rizal PM)