LUGAS | Jakarta – Sekitar 800 orang yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Al-Qur’an menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu pagi, 4 Mei 2025. Mereka menuntut penghentian genosida di Gaza dan mendesak kemerdekaan penuh bagi Palestina.
Aksi dimulai sejak pukul 04.30 WIB, ditandai dengan shalat subuh berjamaah yang diikuti sekitar 25 orang peserta aksi. Massa kemudian melanjutkan dengan kegiatan tadarus, penggalangan dana, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Mereka membentangkan bendera Palestina dan Indonesia, serta membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan “Forum Indonesia For Al Quds and Gaza”, “#Free Palestine”, dan “#Save Palestine”. Tiga tenda didirikan di lokasi aksi sebagai pusat kegiatan aksi damai tersebut.
Dalam orasinya, Ustaz Karyadi menegaskan bahwa solidaritas terhadap Palestina adalah perwujudan cinta terhadap Al-Qur’an.
“Perjuangan bangsa Palestina tidak hanya menyatukan umat Islam, tetapi juga membuktikan bahwa mereka adalah para pecinta Al-Qur’an sejati. Sudah sepatutnya kita berada di barisan terdepan perjuangan,” katanya.
Ia juga mengecam dukungan Amerika Serikat terhadap Israel.
“Kami menyerukan kepada masyarakat dunia untuk bersuara, turun ke jalan, dan menggemakan ayat-ayat suci sebagai bentuk pembelaan terhadap keadilan dan kemanusiaan,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Hasidah, seorang spesialis kandungan yang mengaku pernah bertugas di Gaza, menyampaikan kesaksian tentang kondisi memprihatinkan perempuan dan anak-anak di sana.
“Hanya dua rumah sakit yang masih berfungsi secara terbatas. Banyak ibu hamil enggan datang karena takut tidak bisa pulang hidup-hidup,” katanya.
Ia menyebut trauma psikologis menjadi dampak nyata dari agresi militer yang berkepanjangan.
Habib Syukur, orator lainnya, menekankan bahwa penjajahan atas Palestina adalah penghinaan terhadap martabat umat Islam.
“Ketika mereka menghancurkan Masjid Al-Aqsa, itu bukan sekadar serangan fisik, itu penghinaan terhadap kehormatan kita sebagai umat,” katanya lantang.
Aksi berlangsung tertib dan kondusif hingga pukul 09.38 WIB. KH. Abul Al Maudi memimpin doa penutup, dan massa mulai membubarkan diri secara tertib.
Aksi ini menjadi bagian dari gelombang solidaritas global terhadap rakyat Palestina, yang menurut penyelenggara, “tak akan berhenti hingga kemerdekaan penuh tercapai.”
Laporan: Dani Prasetya | Editor: Mahar Prastowo | LUGAS
Tidak ada komentar