![]() |
Panen Raya Jagung di Tebing Tinggi: Dorong Ketahanan Pangan, Hasil Masih Fluktuatif |
LUGAS | TEBING TINGGI — Pada Selasa pagi, 20 Mei 2025, warga RT 17 Blok A, Desa Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, menyambut Panen Raya Jagung yang digelar secara kolaboratif antara masyarakat, pemerintah daerah, dan unsur TNI-Polri. Kegiatan ini menjadi simbol keberlanjutan program ketahanan pangan nasional yang digaungkan pemerintah pusat, namun juga menyiratkan tantangan struktural yang masih membayangi sektor pertanian lokal.
Panen raya dihadiri jajaran pejabat lintas instansi, di antaranya Kapolres Tanjab Barat AKBP Agung Basuki, Asisten III Setda Tanjab Barat Ir. H. Agus Sanusi, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Muhammad Riza Pahlevi, serta perwakilan TNI, Bulog, dan anggota DPRD. Hadir pula para kepala desa se-Kecamatan Tebing Tinggi.
“Sebagai bagian dari TNI-Polri, kami memiliki kewajiban untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Ini adalah program prioritas Presiden kita, dan Alhamdulillah kegiatan ini telah berjalan dengan lancar,” ujar AKBP Agung Basuki dalam sambutannya.
Ia juga mengapresiasi peran Bhabinkamtibmas yang melakukan pendampingan kepada kelompok tani. Menurutnya, kerja kolaboratif ini tidak hanya mendukung produksi pangan, tetapi juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Data Produksi Jagung Tanjab Barat Masih Fluktuatif
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura mencatat produksi jagung di Kabupaten Tanjab Barat masih belum stabil. Sepanjang triwulan I 2025, produksi jagung mencapai 416 ton, yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Tebing Tinggi, Merlung, dan Batang Asam. Namun, angka ini mengalami penurunan dibanding triwulan IV 2024 yang mencapai 510 ton, menurut data Simluhtan Kementerian Pertanian dan laporan internal BPS Tanjab Barat.
Fluktuasi ini sebagian besar disebabkan oleh anomali cuaca, serangan hama, dan kondisi lahan yang belum seluruhnya optimal untuk budidaya jagung. Petani di Desa Purwodadi, misalnya, masih menghadapi persoalan ketersediaan irigasi dan minimnya penggunaan teknologi pertanian modern.
“Panen kali ini tetap patut disyukuri. Namun, kita juga perlu mengevaluasi aspek teknis agar ke depan hasilnya lebih maksimal,” ujar Muhammad Riza Pahlevi.
Kontribusi terhadap Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal
Jagung merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2024), Provinsi Jambi berkontribusi sekitar 0,8% terhadap produksi jagung nasional, dengan luasan panen mencapai 7.300 hektare pada 2023. Kabupaten Tanjab Barat sendiri memiliki potensi pengembangan hingga 1.200 hektare, namun saat ini baru sekitar 620 hektare yang aktif ditanami secara produktif.
Pemerintah daerah berharap panen raya seperti ini menjadi pemantik semangat bagi petani lain di kawasan pesisir timur Jambi, sekaligus mendukung pengurangan ketergantungan pada pasokan jagung dari luar daerah.
“Panen seperti ini jangan hanya menjadi seremoni. Kita ingin ini menjadi gerakan nyata dalam penguatan ekonomi petani,” ujar Jayus, anggota DPRD Tanjab Barat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Arah ke Depan: Integrasi Program dan Diversifikasi Komoditas
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yan Eri menyebutkan perlunya integrasi antara program jagung dengan komoditas lain, seperti kedelai dan hortikultura. Selain itu, pendekatan berbasis kelompok tani dan koperasi dinilai menjadi kunci penguatan daya tawar petani dalam rantai pasok.
“Tidak cukup hanya panen. Kita harus bicara pascapanen: bagaimana jagung diserap pasar, bagaimana petani mendapatkan harga layak, dan bagaimana keberlanjutan lahan tetap terjaga,” tegasnya.
Dengan dukungan TNI-Polri, pemda, dan stakeholder lainnya, Panen Raya di Purwodadi diharapkan menjadi awal dari pembangunan pertanian yang lebih resilien di Kabupaten Tanjab Barat.
FAKTA PENTING:
Produksi jagung Tanjab Barat triwulan I 2025: 416 ton
Produksi jagung Tanjab Barat triwulan IV 2024: 510 ton
Luasan potensial jagung di Tanjab Barat: 1.200 hektare
Luas lahan aktif: ±620 hektare
Kontribusi Jambi terhadap produksi jagung nasional: ±0,8%
Laporan: Wanito | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar