LUGAS | Pekanbaru - Suasana senja di tepian Sungai Siak mendadak berubah menjadi mencekam pada Minggu (1/6). Seorang remaja laki-laki bernama Aldrid Vincent (17), warga Jalan Kemuning, Gang Kemuning 2, Pekanbaru, dilaporkan terpeleset dan hilang saat hendak berenang di kawasan Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Senapelan, tepatnya sekitar pukul 17.00 WIB.

Laporan kejadian diterima oleh otoritas terkait sekitar pukul 17.45 WIB, yang langsung mengklasifikasikannya sebagai kondisi membahayakan manusia. Koordinat lokasi kejadian diperkirakan berada pada titik 0°32'36"N 101°25'57"E.

Operasi SAR Dikerahkan Sejak Hari Pertama

Upaya pencarian langsung dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta masyarakat setempat. Hingga malam hari pada tanggal 1 Juni 2025 pukul 21.00 WIB, pencarian belum membuahkan hasil.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Pekanbaru menjelaskan bahwa pencarian dilanjutkan keesokan harinya (2/6) mulai pukul 07.00 WIB. Dengan menggunakan KN 413, perahu karet, dan teknologi pencari bawah air AquaEye, tim menyisir sungai sejauh ±3 nautical mile (Nm) ke arah hilir dan hulu dari lokasi kejadian. Namun hingga pukul 18.00 WIB, hasilnya masih nihil.

Hari Ketiga yang Menentukan

Pencarian kembali dilanjutkan pada Selasa, 3 Juni 2025, memasuki hari ketiga operasi SAR. Tim memperluas area penyisiran hingga ±4 Nm dari titik terakhir terlihatnya korban.

Pukul 09.53 WIB, titik terang akhirnya muncul. Tim berhasil menemukan jasad Aldrid Vincent dalam keadaan meninggal dunia pada koordinat 0°33'15"N 101°27'32"E, sekitar 6,8 km dari lokasi awal korban tenggelam. Jenazah segera dievakuasi dan dibawa ke RSUD Pekanbaru.

Dengan ditemukannya korban, Kepala Kantor SAR menyatakan bahwa operasi resmi ditutup pukul 11.00 WIB dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke instansi masing-masing dengan ucapan terima kasih atas sinergi dan dedikasi mereka.

Tragedi dan Peringatan

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di kawasan perairan terbuka, terlebih saat cuaca tidak menentu dan arus sungai yang tak bisa diprediksi. Kehilangan Aldrid menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan komunitas di sekitarnya.





Sumber Humas Kantor SAR Pekanbaru