LUGAS | TALIABU — Di tengah menghangatnya suhu politik menjelang pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, sebagian kepala desa tetap memilih fokus bekerja. Salah satunya adalah Kepala Desa Bapenu, Kecamatan Taliabu Selatan, Zunaedy.
Dari 71 desa di Kabupaten Pulau Taliabu, hingga saat ini hanya tersisa delapan kepala desa definitif. Itu pun masih menjabat berkat perpanjangan masa jabatan selama dua tahun sesuai ketentuan Kementerian Desa. Sementara sebagian besar desa kini dipimpin oleh pelaksana tugas.
Dalam suasana yang mulai memanas, sejumlah isu politik mulai bergulir. Dugaan fitnah, pelaporan ke aparat penegak hukum, hingga upaya pelemahan kandidat mencuat. Kepala Desa Bapenu, Zunaedy, turut menjadi sasaran. Ia sempat dilaporkan ke kejaksaan dan bupati atas tuduhan yang belum terbukti kebenarannya.
Namun, di tengah tekanan itu, Zunaedy tetap menjalankan tugasnya. Tahun ini, ia menggagas program penyalaan listrik desa berbasis swadaya masyarakat. Program itu mencakup instalasi jaringan listrik ke rumah-rumah warga.
"Listrik Desa ini akan mengaliri sekitar 300 rumah. Biaya pemasangan hanya Rp100.000 per rumah. Dana itu digunakan untuk upah kerja teknisi yang memasang instalasi di tiap rumah," kata Zunaedy, saat dihubungi, Rabu (23/7/2025).
Dengan biaya tersebut, warga sudah mendapatkan instalasi lampu minimal tiga titik. Bahkan, menurut Zunaedy, ada beberapa rumah yang dipasangi hingga lima hingga tujuh titik lampu, tetap dengan biaya yang sama.
Penyalaan listrik perdana dilakukan pada Rabu malam, 22 Juli 2025. Sejumlah warga menyambut antusias program tersebut. Wa Emi, salah satu warga Bapenu, mengapresiasi kinerja kepala desa mereka.
"Kami masyarakat merasa bangga dengan kerja keras Kepala Desa Zunaedy. Kalau ada yang tidak suka, itu cuma segelintir orang yang katanya mau maju juga di Pilkades nanti," ujar Wa Emi.
Program listrik desa di Bapenu menjadi contoh bahwa pelayanan publik di tingkat desa bisa tetap berjalan, meskipun dinamika politik lokal sedang memuncak. Zunaedy berharap, apa yang ia lakukan bisa menjadi bekal baik bagi pembangunan desa ke depan.
Laporan Sumpono | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar