Yogyakarta (1/8). DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan komitmennya untuk tetap fokus pada konsolidasi internal partai dan penguatan struktur organisasi hingga ke tingkat bawah. Golkar DIY memilih tidak ikut larut dalam wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang mencuat dengan agenda mengganti Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum.
Ketua DPD Golkar DIY, Singgih Januratmoko, menyatakan dinamika politik di tingkat pusat tidak boleh mengganggu konsolidasi dan kerja-kerja nyata partai di daerah, yang membutuhkan soliditas organisasi. Menurut pendapatnya, tak ada pijakan atau alasan yang kuat untuk mengganti Ketua Umum DPP Golkar di tengah jalan.
“Kami di DIY tidak tertarik untuk ikut-ikutan dalam wacana Munaslub dan menolak Munaslub. Fokus kami adalah bagaimana memperkuat mesin partai, menyatukan kader, dan memenangkan kontestasi politik ke depan,” tegas Singgih dalam rilisnya, Kamis (1/8).
Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu, upaya mengganti Bahlil Lahadalia yang saat ini dipercaya memimpin Partai Golkar tidak relevan. Ia menilai kepemimpinan Bahlil masih perlu diberi ruang untuk bekerja secara maksimal, untuk membawa Golkar lebih dekat dengan rakyat, khususnya generasi muda dan pelaku ekonomi.
“Pak Bahlil punya kapasitas, pengalaman, dan jaringan luas, terutama di kalangan pelaku usaha dan anak muda. Justru sekarang saatnya mendukung beliau, bukan malah sibuk mengganggu stabilitas partai dengan isu Munaslub,” lanjut Singgih.
Sebagai ketua DPD Golkar DIY yang baru, Singgih juga berkomitmen membangun Golkar DIY yang solid dan modern, dengan memperkuat pendidikan politik, kaderisasi, serta memperluas basis konstituen di kalangan milenial dan pelaku UMKM.
“Golkar DIY akan menjadi kekuatan strategis di daerah, bukan sekadar penonton dari dinamika pusat. Kami ingin hadir dengan kerja nyata, bukan sekadar wacana politik,” pungkasnya.
Tidak ada komentar