LUGAS | TALIABU – Umat Islam di Desa Bapenu, Kecamatan Taliabu Selatan, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, berbondong-bondong memenuhi Masjid Nurul Iman pada Jumat malam, 12 Rabiul Awal 1447 H/05 September 2025. Mereka larut dalam lantunan shalawat serta doa, memperingati kelahiran manusia mulia, Nabi Muhammad SAW, rahmat bagi seluruh alam.

Kepala Desa Bapenu, Zunaedy, dalam sambutannya menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum untuk memperdalam cinta kepada Rasulullah.

“Momen ini mengajarkan kita pentingnya meneladani akhlak mulia beliau. Sebab kelahiran Nabi adalah cahaya yang menerangi dunia,” ucapnya.

Acara diawali dengan pembacaan shalawat, dilanjutkan tausiyah oleh Ustadz Indra Abuama. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan jamaah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah umat.

“Hikmah Maulid mendorong kita bersabar, jujur, dan penuh kasih sayang, sebagaimana teladan Rasulullah. Di saat yang sama, ia menjadi perekat silaturahmi dan persaudaraan di tengah masyarakat,” tuturnya.

 
Teladan Rasulullah Sepanjang Zaman

Allah SWT berfirman:
 
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS. Al-Ahzab [33]: 21)


Ayat tersebut mengingatkan umat Islam agar menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai rujukan dalam segala aspek kehidupan. Bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam akhlak, muamalah, hingga kepemimpinan.

Ustadz Indra menegaskan, peringatan Maulid Nabi adalah wujud rasa syukur atas diutusnya Rasulullah sebagai pembawa rahmat. “Sebagaimana sabda Nabi: ‘Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia’ (HR. Ahmad), maka setiap Muslim wajib meneladani budi pekerti beliau,” ungkapnya.

Merawat Spirit Dakwah

Bagi masyarakat Bapenu, Maulid Nabi menjadi kesempatan untuk meneguhkan komitmen dalam menjaga iman dan menanamkan nilai Islam di tengah arus modernisasi. Nilai-nilai yang diwariskan Rasulullah—kejujuran, amanah, kesabaran, dan kasih sayang—menjadi bekal menghadapi tantangan zaman.

Zunaedy menambahkan, “Merayakan Maulid tidak boleh berhenti pada perayaan, tetapi harus diiringi penghayatan makna. Itulah jalan bagi kita untuk semakin dekat dengan Allah SWT dan memperbaiki diri.”

Dengan syiar yang penuh keberkahan ini, masyarakat Desa Bapenu berharap kelahiran Rasulullah SAW terus menjadi cahaya yang menuntun langkah umat Islam menuju ridha Allah Ta’ala.



Laporan: Sumpono | Editor: Mahar Prastowo