LUGAS | Batanghari, Jambi - Di tengah arus modernisasi yang sering membuat generasi muda sibuk dengan dunia digital, sosok Ustad Zakia Aulia Mustofa hadir dengan cara berbeda. Mubalig muda berusia 20 tahun asal Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Batang Hari ini memilih untuk menyapa umat bukan hanya lewat mimbar, tapi juga lewat kerja nyata di tengah masyarakat.
Meski padat dengan kegiatan dakwah dan kajian keislaman, Ustad Zakia kerap terlihat ikut bergotong royong membantu warga membangun rumah atau memperbaiki fasilitas umum. Ia tidak canggung mengangkat semen, memotong kayu, atau sekadar membantu menyiapkan minuman bagi para pekerja.
“Tidak mengganggu sama sekali, malah jadi penyemangat. Saya senang bisa membantu warga. Selain berdakwah, saya juga belajar hal baru seperti membuat rumah, sekaligus menghilangkan jenuh bila terlalu lama di kamar,” ujarnya sambil tersenyum ramah.
Sikapnya yang rendah hati dan mau turun tangan langsung membuat warga sekitar menaruh hormat.
“Anaknya sopan dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Kalau ada kegiatan warga, dia pasti datang,” ujar salah satu warga dengan nada kagum.
Bagi Ustad Zakia, dakwah bukan hanya perkara lisan, tetapi juga tindakan yang membawa manfaat.
“Saya ingin menunjukkan bahwa menebar kebaikan bisa dilakukan lewat banyak cara, bukan hanya ceramah,” tuturnya.
Keteladanan Zakia menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Batang Hari. Ia menggambarkan semangat generasi LDII yang berjiwa sosial tinggi, berilmu, dan berkomitmen menebarkan nilai-nilai kebaikan di masyarakat.
Dengan ketulusan dan kerja nyata, Ustad Zakia Aulia Mustofa telah membuktikan bahwa dakwah sejati lahir dari hati yang peduli dan tangan yang mau bekerja.
Sebuah teladan muda — sederhana, tapi menggetarkan — dari Batang Hari untuk Indonesia.
Laporan: Romli | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar