LUGAS | Sumatera Barat — Upaya meningkatkan profesionalisme dan kompetensi personel penyelamat terus dilakukan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS). Rabu (15/10/2025), Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Pencarian dan Pertolongan secara resmi membuka Pelatihan Dasar Pencarian dan Pertolongan (Diklat Dasar SAR) untuk Angkatan CVII, CVIII, dan CIX di Sumatera Barat.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari pembinaan awal seluruh pegawai BASARNAS untuk membentuk personel yang tangguh, profesional, dan berjiwa kemanusiaan tinggi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaga.
Acara pembukaan dihadiri oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan dari enam wilayah, yakni Medan, Padang, Bengkulu, Jambi, Aceh, dan Pekanbaru, serta seluruh peserta pelatihan dari berbagai satuan kerja di Indonesia.
Dalam sambutan pembuka yang disampaikan oleh Budi Cahyadi selaku Ketua Pelaksana Kegiatan mewakili Kepala Balai, ia mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan tersebut.
“Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini dalam rangka pembukaan Pelatihan Dasar Pencarian dan Pertolongan Angkatan CVII, CVIII, dan CIX,” ujar Budi.
Budi juga menyampaikan apresiasi kepada para Kepala Kantor SAR yang telah mendukung dan berkolaborasi dalam menyukseskan pelatihan ini.
22 Hari Pembentukan Jiwa dan Kompetensi Penolong
Diklat Dasar SAR akan berlangsung selama 22 hari, mulai 14 Oktober hingga 4 November 2025, dengan menerapkan metode Pembelajaran Orang Dewasa (POD). Peserta akan ditempa dalam berbagai aspek — fisik, mental, dan teknis — sebagai fondasi menjadi rescuer yang siap menghadapi tantangan di lapangan.
Materi yang diberikan mencakup kompetensi penunjang seperti Kepemimpinan Diri, Kesehatan Mental, dan Visit, hingga kompetensi inti seperti:
* High Angle Rescue Technique (HART)
* Medical First Responder (MFR)
* Water Rescue
* Jungle Rescue
Selain itu, kegiatan kesamaptaan fisik menjadi bagian penting untuk menjaga kebugaran dan kesiapsiagaan personel selama pelatihan.
Profesional, Militan, dan Berjiwa Selamat
Dalam arahannya, Budi Cahyadi berpesan agar seluruh peserta mengikuti setiap tahapan dengan penuh kesungguhan dan disiplin.
“Ikuti semua petunjuk dari narasumber, instruktur, dan mentor. Perhatikan dengan baik seluruh materi teori maupun praktik, karena ini akan menjadi bekal penting dalam pelaksanaan tugas operasi SAR. Utamakan keselamatan dan keamanan dalam setiap kegiatan lapangan,” pesan Budi.
Ia juga mengingatkan para instruktur, mentor, tim medis, dan panitia agar menjalankan peran masing-masing dengan profesional, berintegritas, dan sesuai SOP.
“Jaga nama baik BASARNAS selama pelaksanaan pelatihan. Hindari tindakan yang dapat mencoreng citra lembaga. Ingat, pelatihan ini adalah cermin kualitas dan karakter kita sebagai penolong,” tegas Budi.
Menumbuhkan Semangat Kemanusiaan
Pelatihan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan momen pembentukan karakter kemanusiaan bagi para peserta. Mereka dilatih untuk tidak hanya menguasai teknik penyelamatan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral: sigap dalam tindakan, empati terhadap korban, dan tangguh menghadapi kondisi ekstrem.
Dengan semangat “Avignam Jagat Samagram” — Selamatlah Alam Semesta — BASARNAS berharap Diklat Dasar SAR ini melahirkan insan-insan penyelamat yang siap bertugas di medan apa pun, kapan pun, dan dengan hati nurani kemanusiaan yang kuat.
Sumber Humas SAR Pekanbaru
Tidak ada komentar