Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

NUSAN TV, TV Indonesia Pertama Hadir di Amerika

| 20 Maret WIB |
TABLOIDLUGAS.COM | Los Angeles - Jangan terkejut jika tiba-tiba anda menyaksikan bendera merah-putih bertabur bintang khas bendera Amerika Serikat dalam sebuah logo televisi bernama Nusan TV. Televisi Indonesia kini sudah dapat dinikmati secara Live di Amerika Serikat pada layar televisi dengan aplikasi teknologi internet dekoder. Dengan demikian siaran televisi ini dapat dinikmati pemirsa Indonesia yang tinggal di Amerika dan Canada tanpa kendala. Nusan TV diresmikan sepekan lalu, tepatnya Selasa (12/3/2013) oleh Duta Besar RI untuk AS Dr. Dino Patti Djalal, di gedung Konjen RI di Los Angeles, California.

Dalam sambutannya, Duta Besar RI menyatakan kegembiraannya atas kehadiran Nusan TV di Amerika Serikat. Menurut Dino, Nusan TV dapat menjadi sumber informasi yang inspiratif, yang sanggup memotivasi dan menjembatani  hubungan antar diaspora Indonesia yang tinggal di Amerika tanpa meninggalkan identitas ke- Indonesia-annya. Hal senada pun diungkapkan oleh Konsulat Jenderal RI di Los Angeles Hadi Martono yang meyakini keberhasilan Nusan TV yang masih baru dengan kerja keras yang diiringi ketekunan.

Dibawah bendera Nusantama Televindo Inc., tiga orang pengusaha muda asal Indonesia yang bermukim di Colorado-Amerika Serikat: Tarmizi Beddu, Dennis Tilon dan Imelda Budiman berkolaborasi menghadirkan siaran televisi dari Indonesia ke benua  Amerika ini. Ketiga orang ini memang bukan orang sembarangan dibidang televisi. Tarmizi memiliki pengalaman kerja di perusahaan Satelit TV EchoStar; Dennis yang pernah meniti karir di perusahaan Cable TV terbesar di AS, Comcast, dengan sukses membangun World TV Depot yang menjual siaran TV ke lebih dari 30 negara; serta Imelda yang berpengalaman dalam operasional dan management Internasional di Astra dan perusahaan manajemen properti besar di Amerika. Tiga sekawan ini kemudian bahu membahu menghadirkan televisi Indonesia untuk masyarakat Indonesia yang tinggal di negeri Paman Sam ini.

Setelah mempelajari teknis semua jaringan televisi Indonesia, maka spesifikasi dekoder televisi yang pas pun kemudian dikembangkan. Dekoder biotechnology yang menggunakan teknologi Internet Protocol Television (IPTV) ini didisain secara khusus untuk menyiarkan berbagai saluran televisi dari Indonesia langsung ke Amerika. Melalui teknologi kotak kecil hitam yang terkoneksi dengan internet, maka berbagai saluran televisi di  Indonesia dapat di-relay langsung ke hadapan mata pemirsa Indonesia yang tinggal di negeri Paman Sam. Tentu saja siaran berbagai saluran di layar televisi ini dapat dinikmati tanpa ancaman virus yang merusak komputer, dengan ongkos yang murah dan lebih jelas gambarnya.

Meski teknologi moderen sudah digunakan, menurut Direktur Pemasaran Nusan TV,  Dennis Tilon,  tidak berarti semua siaran televisi Indonesia akan sanggup diakses begitu saja. "Secara teknis, masih banyak web link stasiun televisi Indonesia yang belum compatible dengan sistem kami disini", katanya menerangkan. Dennis berharap agar  berbagai stasiun televisi di Indonesia nantinya dapat segera meng-upgrade teknologinya, yang akan sangat menghemat biaya pengeluaran bandwidth stasiun televisi tersebut.

Dengan bahasa sederhana, Presiden Nusan TV Tarmizi Beddu mengatakan "Bayangkan jika ada puluhan ribu pemirsa dari seluruh dunia mengakses satu website dari televisi Indonesia dalam waktu yang bersamaan, maka jumlah bandwidth dari perusahaan televisi itu yang akan tersedot habis dan pasti menaikkan biaya operasional TV tersebut". Menurut Tarmizi, dengan teknologi dekoder yang Nusan TV gunakan, secara teknis Nusan TV hanya akan mengambil satu saluran saja dari stasiun televisi di Indonesia. Saluran itulah yang kemudian dilipat gandakan melalui teknologi dekoder ke seluruh wilayah di Amerika dan Canada, tanpa perlu membebani biaya bandwidth perusahaan televisi tersebut.

Dalam keterangannya, Tarmizi juga mengungkapkan bahwa dia sangat memahami keterbatasan hukum pertelevisian di Indonesia. Tetapi lewat beberapa penyesuaian, siaran live streaming sangat mungkin dilakukan keluar Indonesia.

Lebih lanjut menurut Direktur Relasi Media International Imelda  Budiman, pada saat ini telah sukses dilakukan uji coba siaran Nusan TV lewat dekoder yang dibagikan gratis kepada 100  pemirsa yang tinggal di Aurora, Colorado di awal tahun ini.  Pada Maret ini, Nusan TV secara resmi akan menjual dekoder ini ke seluruh penjuru Amerika dan Canada. "Saat ini, jumlah populasi masyarakat Indonesia yang tinggal di AS diperkirakan ada 150 ribu orang. Target awal kami adalah 50 ribu dekoder ", tutur Imelda menerangkan.

Menurut Imelda, saat ini Nusan TV memfokus pada penyebaran dekoder terlebih dahulu. "Tetapi kami pun berencana untuk memproduksi siaran televisi berbahasa Indonesia dalam waktu dekat ini," katanya berpromosi.

Senada dengan itu, Presiden Nusan TV Tarmizi Beddu menerangkan bahwa Nusan TV bercita-cita menjadi One Stop Infonewstainment bagi seluruh pemirsa Indonesia yang tinggal di Amerika dan Canada. Dengan memiliki dekoder dan membayar $ 20 per bulan, para pemirsa televisi dapat menyaksikan langsung banyak siaran-siaran televisi dari Indonesia.

Selain itu, Nusan TV pun menyediakan saluran entertainment khusus seperti Karaoke dengan koleksi berbagai jenis lagu Indonesia, koleksi filem-filem Indonesia, serta berbagai jenis permainan game dan humor khas Indonesia.

Tarmizi dengan bangga mengatakan lewat teknologi IPTV dan dekoder, Nusan TV akan menjadi televisi Indonesia pertama dan satu-satunya di Amerika Serikat untuk dapat disaksikan langsung di layar HDTV. "Nusan TV akan menjadi televisi keluarga, sumber informasi dan hiburan, one stop infonewstainment untuk semua kalangan masyarakat Indonesia yang tinggal di Amerika dan Canada," tegas Presiden Nusan TV Tarmizi Beddu dengan mantap. [L/generasiindonesia]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update