Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dulu Menolak, Sekarang Getol Menutup Dolly. Ada Apa, Risma?

| 16 Mei WIB |
TABLOIDLUGAS.COM | Surabaya - Ngototnya Walikota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma untuk menutup lokalisasi Dolly layak untuk dipertanyakan. Ini terkait dengan pernyataan Risma sebelumnya.

Demi menolak penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini, Risma rela menghadap Gubernur Jawa Timur, Soekarwo atau Pakde Karwo. Sebab, Pakde Karwo lah pemilik program penutupan lokalisasi Dolly di Jalan Girilaya, Surabaya.

Kala itu Risma bak Pahlawan bagi Mucikari dan PSK di Dolly. Risma dengan tegas mengatakan, penolakan penutupan Dolly bukan berarti dirinya melegalkan prostitusi di Surabaya, tapi karena penutupan Dolly bukan solusi yang pas.

"Saya sudah bertemu Gubernur Jatim, dan saya sampaikan bahwa tidak bisa lokalisasi Dolly ditutup," terang Risma, Ahad (24/10/10).

Wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut mengaku khawatir jika Dolly ditutup maka para PSKnya akan ‘berjualan’ di pinggir jalan hingga akhirnya menyebar tak terkontrol. “Itu yang saya tak mau,” ujar Risma.

Menurutnya, penghuni lokalisasi Dolly itu kebanyakan berlatar belakang keluarga miskin. Sehingga akar masalahnya adalah kemiskinan, yang membuat banyak wanita tercebur dalam dunia prostitusi. “Kita harus tahu akar masalahnya. Jika kemiskinan, kita harus tangani itu dulu,” ucap wali kota yang diusung PDIP tersebut.

Risma melanjutkan bahwa pihaknya sudah punya strategi mengatasi masalah sosial terkait adanya lokalisasi Dolly. Ia akan menggunakan pendekatan fisik maupun nonfisik untuk mengurangi jumlah PSK yang berdasar data terakhir petugas Kecamatan Sawahan mencapai 1.050 orang.

“Kalau untuk nonfisik itu, misalnya ya dengan pengajian dan tambahan kegiatan rohani lainnya. Kan ada masjid-masjid di dekat sana itu yang mengadakan kegiatan. Untuk pendekatan nonfisiknya saya belum mau katakan masih rahasia,” katanya berteka-teki. [L/B5]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update