LUGAS | Yogyakarta -
Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Kota Yogyakarta mendesak Ketua Umum Ansor
Nusron Wahid mengambil langkah bijak menyikapi konflik internal dalam
tubuh Golkar. Desakan itu menyusul adanya rencana Golkar kubu Agung
Laksono yang hendak merehabilitasi hak keanggotaan Nusron, yang
sebelumnya dipecat sepihak oleh Aburizal Bakrie.
Pemecatan
Nusron dilatarbelakangi dukungannya kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla saat
pemilu presiden lalu. Hal ini bertentangan dengan garis Partai Golkar
yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: Ical Dikudeta, Koalisi Prabowo Bisa Megap-megap)
"Kami
meminta Nusron fokus saja dengan tugas barunya yang diberikan Presiden
Jokowi," kata Ketua GP Ansor Kota Yogya Ambar Anto kepada Tempo, Rabu,
26 November 2014.
Nusron telah ditunjuk Jokowi mengisi pos
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI). Ansor Yogya menilai tugas tersebut sebaiknya diprioritaskan
Nusron terlebih dulu daripada mengurus atau berkecimpung lagi ke dalam
internal Golkar yang kini tengah panas dan terbelah.
"Apalagi
dia (Nusron) membawa gerbong besar Ansor, jangan sampai (konflik
Golkar) merembet," kata Ambar yang juga Wakil Ketua Ansor Daerah
Istimewa Yogyakarta itu. "Kalau konflik reda dan Ketua Umum Golkar sudah
sah, silakan kembali, tak masalah."
Nusron bersama
politikus Golkar lain, seperti Agus Gumiwang dan Poempida Hidayatullah,
dipecat kepemimpinan Aburizal karena mendukung Jokowi. (Baca: Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham)
Namun,
dengan terbelahnya Golkar kini, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung
Laksono yang membentuk Presidium Penyelamatan Partai Golkar hendak
menarik ketiganya kembali masuk gerbong partai itu lagi. [tempo]