Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mensos: PSK Malang Lebarkan Sayap ke Papua

| 19 Oktober WIB |
LUGAS | Malang - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengemukakan jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang berasal dari Kota Malang, Jawa Timur, masih cukup tinggi, sebab tidak hanya tersebar di dalam kota itu saja, tetapi juga melebarkan sayap hingga ke tanah Papua.

"Belum lama ini saya menutup tiga lokalisasi di Papua dan yang mengejutkan, dari sejumlah lokalisasi yang ada di Papua itu, PSK yang paling banyak dari Jawa Timur. Urutan pertama dari Banyuwangi, kemudian dari Malang dan disusul Kota Surabaya," kata Mensos ketika memberikan sambutan pada acara pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Kota Malang di GOR Ken Arok Kota Malang, Minggu.

Khofifah mengatakan alasan mereka mengembangkan sayapnya ke Papua karena di Surabaya sudah ditutup dan di Kota Malang dinilai sudah banyak penjaja cinta, sehingga mereka memilih ke Papua. Sebab, mereka pikir di Papua jarang ada PSK.

Menurut Mensos, para PSK yang ada di Papua tersebut telah diberikan sosialisasi dan pengembangan keterampilan oleh Kemensos, dengan tujuan PSK tersebut mau kembali ke kota asalnya untuk membuka usaha dan menjalankan pekerjaan yang lebih layak.

"Kondisi ini mencerminkan kemerosotan nilai dan moral di masyarakat. Jangan sampai Kota Malang ini dinilai sebagai kota pendistribusi PSK terbesar. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga (instansi), termasuk Muslimat NU perlu bersinergi untuk menjaga generasi Kota Malang dari hal-hal menyimpang seperti ini," ujarnya.

Semenatra itu pengurus Cabang Muslimat NU Kota Malang periode 2015/2020 yang dikukuhkan oleh Ketua PW Muslimat NU Jatim, Masruroh Wahid, sebanyak 44 orang. Hj Mutamimmah Hasyim Muzadi masih dipercaya sebagai Ketua PC Muslimat NU Kota Malang untuk periode kedua yang dibantu tiga orang wakil ketua, yakni Hj Latifa Sohib, Hj Kholifatus Zahro, dan Hj Khamna Sail.

Dalam sambutannya Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid meminta pengurus baru bisa meningkatan kemandirian Muslimat NU, demi tercapainya kemaslahatan umat dan memfokuskan beberapa program penting. "Paling pokok adalah pendidikan, ekonomi dan kesehatan," ujarnya.

Wakil Wali Kota Malang Sutiaji dalam sambutannya berharap Muslimat NU selalu memberikan aksi sosial tanpa pamrih. Dengan berkolaborasi dan sinergitas kegiatan dengan Pemkot Malang. "Ke depan Muslimat NU ini harus terus meningkatkan kebersamaan, kalau Muslimat NU eksis, Kota Malang tak ada kendala," katanya.

Selain mengukuhkan kepengurusan Muslimat NU Kota Malang periode 2015-2020, Mensos juga meresmikan gedung PC NU KOta Malang di kawasan Jalan Kolonel Sugiono.

Gedung Muslimat NU itu dibangun di atas lahan hibah (waqaf) dari Jamaliah Soleh seluas 400 meter persegi dengan dana mandiri atau swadaya dan swakelola Muslimat NU KOta Malang serta bantuan dari Pemkot Malang sebesar Rp1,5 miliar.

Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Malang Hj Mutamminah Hasyim Muzadi mengatakan kantor baru ini berlantai dua. "NU memikiki paradigma memberi bukan meminta. Hal inilah yang menjadi landasan dan alasan PC Muslimat NU Kota Malang tidak meminta dana bantuan kepada pihak manapun," kata istri mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi tersebut. (Antara Jatim)

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update