Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

TDMRC Unsyiah Jadi Pusat Unggulan IPTEK Nasional

| 15 Desember WIB |
LUGAS | Banda Aceh - Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (Tsunami and Disaster Mitigation Research Center/TDMRC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh ditetapkan sebagai pusat unggulan iptek nasional (PUI).

Kepala Humas Unsyiah Ilham Maulana di Banda Aceh, Selasa [15/12], mengatakan, penetapan sebagai pusat unggulan iptek nasional ditetapkan di Jakarta. "Pusat unggulan iptek nasional atau PUI ini merupakan binaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atau Kemristekdikti," ungkap Ilham Maulana.

Selain TDMRC Universitas Syiah Kuala, ada 17 lembaga serupa lainnya yang merupakan binaan Kemristekdikti dan 12 lembaga litbang lainnya ditetapkan menjadi PUI.

Ilham Maulana menyebutkan PUI merupakan lembaga, baik berdiri sendiri maupun konsorsium, yang melaksanakan riset pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang tinggi serta relevan dengan kebutuhannya.

Sementara itu, Ketua TDMRC Universitas Syiah Kuala Dr Khairul Munadi menyebutkan, fokus unggulan yang dibebankan pada lembaga yang dipimpinnya adalah mitigasi bencana tsunami.

Keberhasilan TDMRC ini cukup prestisius, karena hanya 45 lembaga yang masuk dalam kelompok PUI nasional, dari lebih 24 ribu lembaga litbang di seluruh Indonesia, kata dia.

Seleksi dilakukan sejak Juni lalu berdasarkan proposal yang diajukan. Ada empat kapasitas kelembagaan yang dinilai, yaitu kapasitas lembaga mengakses informasi, kapasitas riset, kapasitas diseminasi dan kapasitas mendayagunakan sumber daya lokal.

Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Dr Samsul Rizal mengapresiasi prestasi TDMRC yang telah ditetapkan sebagai pusat unggulan iptek nasional binaan Kemristekdikti.

"Prestasi yang didapat Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana patut disyukuri karena telah ditetapkan sebagai PUI. Status PUI ini membanggakan sekaligus menjadi tantangan," ujar Prof Samsul Rizal.

Menurut Prof Samsul, rasa bangga ini sangat mendasar karena ini merupakan hasil pembelajaran pascatsunami. Di mana Aceh tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga membangun kapasitas pengetahuan di bidang mitigasi tsunami.

Prof Samsul Rizal berharap agar TDMRC Universitas Syiah Kuala dapat lebih berkontribusi menghasilkan riset-riset terapan di masa depan serta memberi manfaat kepada masyarakat.

"Tantangan ke depan, agar TDMRC tidak saja menghasilkan riset untuk pengembangan iptek, namun juga riset-riset aplikatif yang bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan masyarakat menghadapi bencana," pungkas Prof Samsul Rizal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Said Rasul juga menyambut baik pengukuhan TDMRC Universitas Syiah Kuala sebagai PUI binaan Kemristekdikti.

"Kami sampaikan selamat. Sebagai mitra BPBA, semoga TDMRC ke depan semakin banyak hasil-hasil riset. TDMRC turut mewarnai program dan kegiatan pengelolaan bencana di Provinsi Aceh," ujar Said Rasul.  (L/ant )

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update