Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Panglima TNI: Incar Kekayaan Indonesia, Sejumlah Negara Lancarkan Proxy War

| 07 Oktober WIB |
LUGAS | Jakarta - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan agar seluruh rakyat dan TNI meningkatkan kewaspadaan, seiring meningkatnya proxy war yang dilancarkan oleh sejumlah negara, dengan tujuan menguasai kekayaan sumber daya di Indonesia. “Salah satu incaran dari proxy war itu adalah sumber daya di Indonesia,” ucap Panglima.

Sejumlah negara itu menginginkan kekayaan indonesia yang sangat banyak dan terhampar luas di seluruh wilayah, baik sumber pangan, sumber energi dan sumber air.

“Jadi kita diadu, diacak-acak, supaya kita tak berkonsentrasi dengan pembangunan,” kata Gatot saat berada di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/10).

"Saat ini yang harus dilakukan adalah masyarakat Indonesia harus sadar tinggal di negara yang kaya dan punya segalanya!" Tegasnya.

Perburuan ISIS Hanya Kamuflase

Panglima TNI juga mengingatkan bahwa perburuan teroris seperti ISIS, dilatarbelakangi bisnis. Konflik Arab Spring diciptakan dengan tujuan agar negara-negara di timur tengah yang kaya minyak itu hancur. Diantaranya yang sudah berhasil ialah menghancurkan Irak, Suriah, Libya, Tunisia dan beberapa negara termasuk Yaman sedang dalam proses penghancuran.
“Alasan memburu ISIS bohong, yang dicari minyak,” kata Panglima TNI

Tanpa dengan menyebut nama negara-negara yang dimaksud oleh Gatot, ia meyakini bahwa operasi proxy war juga sedang digencarkan di Indonesia. Dari narkoba sampai adu domba dengan memanfaatkan isu impor ribuan senjata oleh institusi nonmiliter.

“Jadi kita diadu, diacak-acak, supaya kita tak berkonsentrasi dengan pembangunan,” terangnya.

Ia juga meminta rakyat dan ulama untuk bersama-sama dengan TNI dalam mengatasi persoalan bangsa termasuk menghadapi proxy war. Tak kalah penting, Panglima TNI juga mengingatkan agar masyarakat sadar bahwa kita hidup di negara yang sangat kaya. 

[fn/mp]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update