Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kasus Crane Jatuh, Operator Berpotensi Jadi Tersangka

| 05 Februari WIB |
LUGAS | Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur beserta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor Polri) telah menyelesaikan olah kejadian perkara di TKP jatuhnya jatuhnya louncher girder (crane) di proyek double-double track (DDT) kereta api di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. 

Louncher girder proyek DDT ambruk pada Minggu pagi (4/2/2018), diduga akibat tidak dapat menahan beban saat mengangkut girder. Akibatnya, empat pekerja tewas dalam insiden ini.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra menyebut sudah ada calon tersangka potensial. "Sementara yang berpotensi jadi tersangka operator dan nanti kita akan kembangkan lagi apa ada pengawas," ujar Tony di Polres Jakarta Timur, Senin 5 Februari 2017.

Ia belum mau membeberkan identitas calon tersangka tersebut. Namun ia menyebut inisial satu orang operator front leg launcher gantry. "Inisialnya AN. Sampai saat ini terus kita dalami, jadi saat kita tetapkan tersangka (nanti) alat bukti sudah kuat," ucapnya.

Selain operator, polisi juga mendalami kondisi crane. Langkah itu dilakukan untuk memastikan bagaimana alat bekerja saat peristiwa jatuhnya crane terjadi.

"Ada kelalaian atau alat itu yang gangguan, kalau (crane) itu normal itu berarti ada kelalaian," jelas Tony.

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal aau Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana Marpaung menuturkan akan segera menetapkan tersangka dalam kasus jatuhnya crane proyek double double track kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

“Dalam waktu dekat (penetapan tersangka). Calon (nama tersangka) sudah ada. Nanti kita akan umumkan,” kata Sapta.

[L]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update