Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Festival Literasi Dua Bahasa, Keragaman adalah Kekayaan untuk Diberdayakan

| 05 Mei WIB |
LUGAS | Jakarta - Pada Jumat, 4 Mei 2018 bertempat di Perpustakaan Nasional dilaksanakan Speak Up:Festival Literasi Dua Bahasa dalam menyambut Hari Buku Nasional dan Hari Pendidikan Nasional. Perhelatan yang mengusung tema “Keragaman adalah Kekayaan untuk Diberdayakan” memaknai kesadaran berliterasi bukan hanya membaca dan menulis, namun berliterasi juga tentang berbicara, meningkatkan rasa ingin tahu, mencintai ilmu, dan menghargai perbedaan.

Festival Literasi yang perdana ini dibuka oleh Professor Dr. Ing Wardiman Djojonegoro yang menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1993-1998. “Indonesia darurat membaca, industri literasi di Indonesia masih sangat rendah. Dengan membaca buku, Indonesia akan cepat maju”. Berpikir kritis juga merupakan bentuk literasi, apalagi di tengah meningkatnya tantangan sosial sekarang ini, tambah Wardiman. 

Pesta literasi ini juga melibatkan beberapa komunitas pegiat pendidikan dan keberagaman, antara lain Jakarta Toastmaster Club, Komunitas Dongeng Indonesia, Djakarta Improv Club, Komunitas Baca Gerak Gerik, Renita Center, Komunitas Puisi Unmasked, Sabang Merauke, ICT Watch, iBeasiswa serta London School of Public Relation (LSPR). 

“Seseorang akan mempunyai kemampuan empati yang baik dengan menguasai beberapa bahasa, utamakan Bahasa Indonesia, pergunakan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing” ujar Prof. Dr. Gufron Ali Ibrahim, Ketua Pengembangan Bahasa Kemendikbud. 

“Saya sangat bangga dengan banyaknya gerakan membaca yang digagas komunitas seperti kegiatan festival ini, pengunjung ke Perpustakaan Nasional juga semakin bertambah terutama sejak diresmikan September  2017, oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Selain koleksi buku yang lengkap, banyak ruangan tersedia untuk para komunitas berkumpul” tambah Yoyo Yahono dari Perpustakaan Nasional.

Festival Literasi yang pertama ini, berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 4-6 Mei 2018, yang mengundang lebih dari 1000 anak muda setingkat Sekolah Dasar hingga Mahasiswa. Sesi open mic merupakan ajang unjuk kebolehan anak-anak muda untuk beropini sehat dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 

“Acara ini memang ajang temu generasi muda untuk lebih mencintai literasi, alam, kreativitas serta menganggap perbedaan sebagai anugerah bangsa ini. Semua pendukung acara adalah para relawan pegiat literasi dan acara ini akan berlangsung setiap tahunnya” ujar Imung Hikmah, Koordinator Acara. [L/IO/Agusw)

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update