Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Beras Langka di Taliabu Akibat Akses Laut Ditutup

| 31 Maret WIB |
LUGAS | Taliabu - Kelangkaan beras mulai terjadi di dalam kota Bobong, ibukota Kabupaten Kepulauan Taliabu, Maluku Utara, pada minggu (29/03/2020). Hal itu terjadi karena adanya panic buying terhadap stok beras terakhir pada hari kamis (26/03) oleh  masyarakat yang tinggal di Bobong-Wayo maupun masyarakat dari desa sekitar seperti Talo dan Kasango. 

Menurut pedagang beras kepada Lugas, terjadinya kelangkaan beras ini disebabkan oleh adanya isu akan berlakunya penutupan akses perhubungan laut dari Bau-Bau Sultra ke Taliabu- Malut akibat antisipasi wabah pandemik Covid-19. 

Selama ini persediaan beras Taliabu  berasal dari Bau-Bau Sultra yang diangkut melalui jalur laut. Dengan penutupan akses laut, distribusi beras ke Taliabu jadi terhenti. Akibatnya, jumlah pembelian dibatasi oleh agen. Ditambah lagi dengan kelangkaan beras  dari petani lokal  sehingga beras yang didistribusikan juga terbatas. Permintaan beras kapasitas 25kg per karung, diminta 100  karung hanya dapat dipenuhi 50 karung saja.

Panic Buying telah membuat stok yang sedikit, diborong habis oleh warga pada hari kamis (26/03/2020) pekan ini. Para pedagang beras tak kalah khawatir dengan warga, jika kapal tidak dapat masuk Taliabu, bahan pangan terutama beras di masyarakat akan semakin menipis.

Disamping kelangkaan beras, harga telur ayam dan tomat di Pasar Ikan-Sayur Desa Wayo juga turut mengalami kenaikan yang sebelumnya pada hari Kamis (26/03) tomat Rp.25.000/kg naik menjadi Rp.30.000/kg, sedangkan telur naik 5000 dari harga sebelumnya Rp.55.000/rak menjadi Rp.60.000/rak pada hari Minggu (29/03).
 
Ety, seorang pedagang telur mengungkapkan bahwa kenaikan ini akibat pembelian dari Luwuk-Sulteng yang harganya relatif lebih mahal ketimbang harga telur asal Bau-Bau- Sultra.

Kepala Syahbandar Unit Pelayanan Pelabuhan Sanana kelas III wilayah kerja Bobong Abdul.Rauf Soamole saat di konfirmasi di kantornya terkait dengan kepastian dan jadwal Kapal Reguler mengatakan bahwa jadwal kapal dari Bau-Bau belum ditutup kecuali kapal dari Kendari kemungkinan tidak akan beroperasi karena Kendari-Sultra akan Lock Down atau karatina wilayah mulai tanggal 1 April,
 
Abdul Rauf mengatakan bahwa  akses saat ini yaitu Banggai-Luwuk dan Bau-Bau namun menurut informasi yang di dapatkannya Kab.Banggai-Luwuk Sulteng berencana untuk menutup Akses Perhubungan Laut (lock down).

Abdul Rauf Soamole mengatakan, perkembangan seputar wabah Covid-19 telah mengakibatkan ketidakpastian jadwal operasi kapal karena wilayah yang diberlakukan karantina wilayah atau menutup akses seperti Kendari dan Sanana adalah rute-rute kapal, "sehingga kapan kapal-kapal ini akan beroperasi kembali kami belum bisa memastikan," ujar Abdul Rauf.

Untuk sementara waktu kapal-kapal dari Luwuk dan Bau-Bau kemungkinan masih akan beroperasi karena untuk saat ini wilayah tersebut baru rencana tapi belum melakukan penutupan akses atau karantina wilayah.

 
Reporter: Moh. Sutikno
Editor: Mahar P

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update