Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tenang dan Tidak Panik, Cara Lurah Harapan Mulya Hadapi Wabah Covid-19

| 22 April WIB |
LUGAS | Bekasi - Pendistribusian paket bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak wabah Covid-19 gelombang pertama telah berjalan, meski ada kendala dan kekurangan yang terjadi, seperti masih adanya bantuan sosial yang kurang tepat sasaran. Namun setelah dilakukan verifikasi, didapat data yang akurat dan dengan sukarela warga yang telanjur menerima, bersedia mengembalikan guna dialihkan kepada yang lebih berhak.

Hal itu disampaikan Rena Nurwangianten, S.E, M.Si, Lurah Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, saat ditemui LUGAS di kantornya.

"Kami melakukan pendataan bekerjasama dengan ketua RW, kami menyebar petugas pemantau monitoring (pamor) kelurahan ke setiap RW, meminta yang layak diberi bantuan kemudian didata. Sudah saya verifikasi dan  terkumpul sekitar 1300, tapi diluar itu ternyata ada yang input sendiri melalui online, dan justru yang melalui online itu yang sudah keluar namanya," terang Rena.

"Dari 357 (jatah paket bansos) yang sudah keluar datanya, tetap semua kami lihat sesuai kriteria atau tidak. Dari pengecekan yang kami lakukan yang tidak sesuai kriteria kami tarik kembali," ujar Rena.

Dari Sembako yang sudah dibagikan, ternyata ada sebanyak 23 paket atau 23 KK yang kemudian diambil kembali. "Kami ambil lagi dan dikembalikan ke Dinsos, dan ada berita acara, nanti dari Dinsos akan dikembalikan dan disalurkan ke yang lebih berhak," ungkap Rena.

Di wilayah kelurahan Harapan Mulya yang dipimpinnya itu, jumlah kepala keluarga (KK) ada sebanyak 5.200. Menurutnya, warga  sangat responsif serta antusias bahkan swadaya dalam bahu-membahu bersama tim medis dari Puskesmas melakukan pencegahan terhadap penularan wabah corona atau Covid-19.

“Terbukti dengan hasil swadaya masyarakat dengan kelurahan dan puskesmas dapat mengadakan cairan disinfektan, hingga menyemprotkan  ke seluruh wilayah di 16 RW yang ada di kelurahan Harapan Mulya,” ungkap Rena.

Selain itu, Rena menambahkan, sosialisasi bahaya wabah Covid-19 juga dilakukan secara massif  dengan menggunakan WhatsApp.

Meski dalam kondisi pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kelurahan Harapan Mulya tetap memberikan layanan kepada masyarakat meski secara online dan sebatas yang bisa dilakukan menyesuaikan protokol Covid-19.

“Memang sebagian ada yang work from home, tidak serta merta libur, sehingga jika ada layanan tetap bisa dilakukan, termasuk sosialisasi dengan dinas kesehatan dan masyarakat,” terang istri dari Arif T. Hasibuan ini.

Soal jaga jarak atau social distanching, lanjut Rena, kini warga di Kelurahan Harapan Mulya sudah memahami dengan seringnya sosialisasi baik secara online melalui aplikasi whatsapp maupun patroli bersama tiga pilar.

"Kami adakan patroli keliling setiap pagi dan sore dengan 3 pilar yang ada. Kepada warga kami berikan himbauan agar  jauhi kerumunan, tetap memakai masker dan tetap jaga ketertiban serta keamanan rumah masing-masing dan lingkungannya. Alhamdulillah mereka disiplin dan peduli dengan kesehatannya," terang Lurah di wilayah yang memiliki jajanan khas arum manis, tahu kres dan tempe goreng ini.



Dalam menjalankan tugasnya, Rena mengaku dirinya hanya berusaha melakukannya secara maksimal. Dan ia merasa beruntung serta memberikan apresiasi kepada seluruh staf kelurahan Harapan Mulya beserta tiga pilar dan seluruh warga yang kompak, hidup rukun serta peduli dengan wilayahnya dan mau berswadaya dalam menjaga lingkungannya.

"Harapan saya masyarakat jangan panik, tetap tenang dan yang penting tetap jaga kesehatan dan berdoa," pungkas Ibunda dari Rafi, Ragheed dan Rangga yang mengembangkan tanaman hidroponik sebagai unggulan kelurahannya ini.


Reporter : Agus Wiebowo
Editor : Mahar Prastowo

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update