Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Perjalanan Pencado-Bobong Ditempuh 40 Jam Akibat Jalan Rusak

| 03 Juli WIB |
LUGAS | Taliabu - Kondisi Jalan Lintas Selatan ke Ibukota Pulau Taliabu sangat memprihatinkan. Pasalnya, jalan akses utama ini semenjak 5 tahun terakhir mengalami kerusakan parah namun luput dari perhatian pemerintah daerah  maupun propinsi.Akibatnya, perjalanan dari Pencado ke Bobong yang biasa ditempuh 2 jam menjadi 40 jam.

Kerusakan  kondisi jalan yang tidak pernah adanya rehabilitasi ditambah dengan cuaca buruk serta tak adanya jembatan penghubung menjadikan penderitaan masyarakat semakin lengkap ketika melintasinya. Sehingga bukan hanya fisik dan mental yang dipersiapkan, tetapi waktu tempuh juga  menjadi lebih lama. Belum lagi resiko kecelakaan akibat licinnya jalan dan derasnya air sungai yang harus disebarangi.

Penderitaan itu dituturkan sejumlah masyarakat desa Pencado dan desa Maluli yang tergabung dalam massa aksi demonstrasi Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyak (GEMPAR), Kamis (25/6/2020). Demi menghadiri  panggilan  Polsek Taliabu guna mengklarifikasi atas dugaan pengrusakan kantor desa Pencado saat aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, terpaksa mereka harus melintasi jalan ini.

Kendala utama saat melintas menurut mereka diantaranya jalan yang rusak parah, hujan, serta ditambah beberapa sungai besar tanpa jembatan penghubung yang harus dilewati dengan menggunakan rakit bambu buatan mereka sendiri sehingga lamanya perjalanan yang ditempuh dari desa Pancado-Maluli di Taliabu Selatan menuju Bobong Ibukota Kabupaten di Taliabu Barat memakan waktu dua hari perjalanan.

Salah satu Pemuda Desa Maluli, Jumadin Lagara menuturkan bahwa dalam kondisi normal, waktu tempuh perjalanan dari desa Pencado menuju Bobong, kurang lebih hanya 2 Jam, namun akibat hujan terus-menerus, jalan yang rusak serta luapan sungai mengakibatkan jalan poros menuju desa Sumbong terendam banjir dan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa, sehingga lama perjalanan bertambah menjadi 40 jam atau dua hari.

"Jalan dari Pencado menuju Bobong biasanya ditempuh 2 jam, namun karena hujan deras, baru jalan pung tara bae bapece, rusak, baru air meluap di tengah jalan sampe pinggang akhirnya tong baku angka' motor baru tambah pica ban lagi lewati sungai-sungai meluap, akhirnya perjalanan torang harus tempuh 2 hari," ungkap Jumadin.

Lanjut Jumadin, "torang di Taliabu Selatan, seakan dianaktirikan padahal harusnya torang di selatan ini menjadi fokus perhatian pemerintah. Kalau so musim ombak motor-motor sudah tidak ada yang masuk, jalan darat juga rusak dan sungai-sungai meluap, torang tidak tau harus mengadu ke siapa,". ujar Jumadin kesal.

Salah satu tokoh masyarakat desa Pancado juga mengutarakan harapannya kepada Pemda untuk lebih memperhatikan pembangunan di wilayah Taliabu bagian selatan khususnya pembangunan jalan lintas,  jembatan penyeberangan serta tiang listrik PLN yang telah dibangun sejak lama untuk sumber penerangan bagi masyarakat namun sampai saat ini belum juga difungsikan.

"Kami dari masyarakat selatan berharap agar pemerintah lebih memperhatikan torang karena selama ini torang tidak pernah nikmati jalan bagus, baru kalau hujan sungai semua meluap, akhirnya torang so tara bisa pi (pergi,red) ke kebun, coba tiang PLN yang ada ini fungsikan secepatnya jangan sampe dia rusak lagi," ungkapnya dengan penuh harap.

Reporter : Muin | Editor: Bima

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update