Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

83 Ton Emas Penjamin Utang di China Ternyata Palsu

| 03 Juli WIB |
LUGAS | Beijing - China kembali menjadi pusat perhatian. Bukan karena babak baru virus Corona, melainkan skandal pemalsuan emas penjamin utang dengan jumlah fantastis, yakni 83 ton.

83 ton "emas murni" yang disimpan perusahaan Wuhan Kingold Jewelry Inc, diduga palsu. Padahal  emas tersebut digunakan untuk menjamin pencetakan uang pinjaman senilai 16 miliar yuan atau setara Rp 32,2 triliun, atau setara 22% produksi emas tahunan dan 4,2% dari cadangan emas China pada 2019.

Skandal emas batangan yang ternyata tembaga berlapis sepuhan emas itu, mulai terungkap saat perusahaan Dongguan Trust Co Ltd melakukan likuidasi agunan Kingold untuk menutupi utang yang gagal bayar pada Februari lalu. Menurut laporan, Kingold gagal membayar investor dalam beberapa produk kepercayaan pada akhir 2019.

Pada awal Juni, perusahaan Minsheng Trust, Dongguan Trust, dan kreditor kecil Chang'An Trust mengajukan tuntutan hukum terhadap Kingold dan menuntut PI&P P&C untuk menutupi kerugian mereka.
 
Namun sumber dari PICC P&C mengatakan bahwa prosedur klaim harus diprakarsai oleh Kingold sebagai pihak tertanggung, bukan lembaga keuangan sebagai penerima manfaat. Sayangnya Kingold belum mengajukan klaim.

PICC Property and Casualty Company Limited (PICC P&C) adalah perusahaan asuransi non-jiwa terbesar di China daratan yang didirikan pada tahun 2003.

Sedangkan Kingold, atau Kingold Jewelry, mengklaim sebagai produsen terkemuka perhiasan 24 karat di Hubei, China Tengah, dan saat ini menjadi pemasok grosir besar, serta memiliki puluhan pengecer nasional. Perusahaan ini juga mengaku memiliki kelebihan dari kompetitornya dari segi desain kelas dunia dan kualitas unggul.

Kingold menuliskan pertumbuhan penjualan yang pesat. Pada 2006 penjualan perusahaan sebesar US$ 29 juta, sementara pada 2016 perusahaan mengantongi penjualan hingga US$ 1,4 miliar.

Tidak hanya perhiasan, Kingold juga menjual produk emas untuk investasi melalui bank di China. Bahkan saham Kingold juga tercatat di indeks Nasdaq, bursa saham di New York sejak 2010 dengan kode KGJI.O.

Sebelumnya dikabarkan lebih dari selusin lembaga keuangan China meminjamkan 20 miliar yuan (Rp 40,2 triliun) selama 5 tahun terakhir ke Kingold, dengan emas murni sebagai jaminan dan polis asuransi untuk menutupi kerugian.

Tak hanya di luar negeri saja pebisnis negeri tirai bambu merusak tatanan dengan tradisi menyuap, di dalam negeri pun penipuan investasi juga marak.

[L]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update