Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sedulur Jawa Taliabu (SJT) Kembali Temu Silaturahmi

| 21 Juli WIB |
Reporter: Bima Sumpono | Editor: Mahar Prastowo



LUGAS | Taliabu
-  Sedulur Jawa Taliabu, SJT, terdiri dari para  perantau asal jawa baik sudah berdomisili menetap di Kabupaten Pulau Taliabu ataupun tinggal sementara karena pekerjaan. Paguyuban ini kembali mengadakan pertemuan silaturahmi pada akhir pekan Tanggal  19 Juni 2020 setelah sekian lama terhenti karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang melarang untuk berkumpul dan berkerumun guna menghindari  penyebaran dan penularan Covid-19. Sebelumya, pertemuan diadakan rutin sebulan sekali.

Silaturahmi ditengah pandemi kali ini diadakan di rumah  Dr. Agustinus Herimulyanto, S.H, M.H.Li,  yang juga Kepala Kejaksaan Negeri Taliabu. Pria yang pada tahun 2015 silam termasuk 100 jaksa pilihan dan tergabung dalam Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (Satgasus P3TPK), ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara perdana ditengah pandemi pasca PSBB ini, karena masih dalam masa peralihan, transisi atau adaptasi terhadap kebiasaan baru, maka dilakukan protokol kesehatan dengan memakai masker dan tuan rumah menyediakan hand sanitizer, seraya tetap meminimalisir sentuhan fisik (physical distancing).


Dalam silaturahmi SJT kali ini menjadi semakin akrab karena tuan rumah juga beserta rekan sejawat di Kejari Taliabu, diantaranya  hadir  Kasie Pidum Pujo Setyo Wardoyo S.H., Yudi Setyo Nugroho S.H yang merupakan Kasie Pidsus. "Ada juga Pak Joko, Pak Feri, beliau semua berasal dari jawa yang ditugaskan Negara di Kabupaten Pulau Taliabu," terang Bima Sumpono ketika membuka acara.

Kepala UPTD Kehutanan Totok Mujiyanto yang juga salah satu pendiri dan pengurus SJT juga hadir dalam kesempatan ini. Demikian halnya dengan Serda Adi Krisbiantoro, anggota Koramil 1509-03/Bobong.

Usai sesi perkenalan anggota baru yang dimoderatori Bima Sumpono, acara dilanjutkan dengan musyawarah membahas hal yang sekiranya dapat dilakukan bagi kepentingan masyarakat banyak, sehingga keberadaan parkumpulan Sedulur Jawa Taliabu dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.

Totok Mujiyanto misalnya, mengusulkan untuk menabur benih ikan lele di beberapa sungai dengan harapan supaya ada ikan lele yang berkembang biak bebas di sungai-sungai  di Pulau Taliabu. Karena dilihatnya tidak adanya berkembangbiakan ikan lele di alam bebas di sungai Pulau Taliabu.

Usulan Totok pun diamini oleh para anggota dan menjadi hasil musyawarah pertemuan di malam itu. Rencana, akan dibelikan bibit ikan lele dari Luwuk sebanyak seribu ekor dengan ukuran ikan sekitar 5-6 cm.

Lele dipilih karena  selain dapat untuk konsumsi juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar karena kemampuan alaminya yang bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Jika ditaruh di sawah,  lele juga memakan hama yang berada di sawah. Dan di kolam atau atau tempat-tempat air tergenang lainnya, dapat menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk guna mengurangi pembiakan nyamuk demam berdarah. 

Di penghujung acara,  M. Taufik Hidayat selaku orang yang dituakan atau Ketua perkumpulan SJT (Sedulur Jawa Taliabu) ini memberikan arahan dan nasihat. Ia  tinggal di Pulau Taliabu sejak tahun 1984.

Dalam arahan dan nasehatnya kepada anggota perkumpulan SJT, ia menekankan supaya sebagai pendatang agar senantiasa memupuk rasa persaudaraan dengan sesama pendatang maupun dengan warga asli, jangan ada jarak, karena pada dasarnya adalah saudara sebangsa dan setanah air yang saling membutuhkan.

M. Taufik Hidayat juga menekankan agar selalu berbudi luhur dan luhur ing budi, yaitu senantiasa berbudi perkerti  dengan berbuat baik kepada siapa saja  dan taat kepada aturan pemerintah yang sah, menghormati adat setempat, dan bisa bergaul yang baik. "Jangan suka bikin masalah dan jangan mempermalukan dengan perbuatan yang tidak terpuji, jaga silaturahmi," kata M. Taufik.

"Saya selaku yang dituakan di perkumpulan ini  menghimbau dan mengajak mari kita berbuat baik di negeri ini. Meskipun ini bukan tempat kelahiran kita mari kita bertingkah laku yang baik, berbudi perkerti, tahu sopan santun, tahu papan empan adhepan, yaitu sadar di mana kita ini, dengan siapa bergaul," ujarnya.

Lanjut Taufik, "kita harus selalu baik dan  menghargai orang lain, bersikap sopan-santun, jangan sekali-sekali meremehkan apalagi berbuat semena-mena. Itu mempermalukan saudaranya sendiri dan perbuatan yang tidak terpuji. Mari kita jaga silaturahmi dengan saling bergandengan-tangan karena salah satu kekuatan adalah kebersamaan. Dan tentunya jangan melanggar hukum, selalu taat aturan pemerintah pusat, daerah dan menghormati adat istiadat setempat. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung."

Karena pada  malam pertemuan bertepatan dengan meninggalkan salah satu tokoh dan putra terbaik Taliabu H. Jainal Mus, M. Taufik Hidayat selaku yang dituakan mewakili segenap warga SJT, mengungkapkan bela sungkawa dan dukacita mendalam atas wafatnya H. Jainal Mus.

"Semoga beliau diberikan tempat yang sesuai dengan amalnya dan yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran serta ketabahan," ucap M. Taufik seraya mengajak warga SJT membacakan Surat Al Fatihah untuk almarhum H. Jainal Mus. [L]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update